Bahkan di periode Desember 2023, Theo Hernandez harus sering menjadi bek tengah guna melengkapi satu bek yang tersedia. Kekalahan 2-3 dari Atalanta (10/12/2023) menjadi salah satu contoh mudahnya gawang Mike Maignan dibobol karena masalah ini.
Mendatangkan kembali Mattia Gabbia di bursa musim dingin akhirnya dilakukan untuk menambal cedera Malick Thiaw dan Kalulu yang ternyata cukup serius. Musim depan, kebutuhan bek tengah ini sangatlah urgent! Kabarnya Alessandro Buongiorno (Torino) dan Callafiori (Bologna) sudah masuk radar.
Cukup disayangkan karena AC Milan bisa saja bersaing dengan PSG dan Dortmund hingga matchday terakhir UCL, andai tidak kalah start di matchday awal. Stefano Pioli terlalu khawatir dengan lini belakangnya, sehingga menetapkan pendekatan counter attack ketika bersua PSG dan Dortmund di tiga laga awal.
Barulah ketika kemungkinan lolos mengecil, mereka bisa tampil baik dengan menghempaskan PSG 2-1 di San Siro (8/11/2023), serta melumat Newcastle United 2-1 di matchday akhir (14/12/2023). Nasi sudah menjadi bubur, Rossoneri harus rela turun kelas ke Europa League karena kalah selisih gol dari PSG.
Rafael Leao, Pulisic dan Loftus-Cheek Buat AC Milan Melambung
Di kompetisi Serie A, sebenarnya AC Milan tidak beranjak dari tiga besar sejak awal musim. Hanya saja, mereka tertinggal oleh Inter Milan dan Juventus yang terus memetik kemenangan hingga Januari 2024. Barulah setelah itu, Juventus tampil nge-drop, dan Rossoneri bisa bangkit dari kejatuhannya.
Artikel tentang Juventus yang kehabisan bensin, bisa dibaca pada link ini.
Stefano Pioli kemudian sukses memberikan motivasi bagi tiga pemain ber-atribut menyerang, Rafael Leao, Christian Pulisic dan Ruben Loftus-Cheek untuk stand-out menjadi motor tim di sisa musim.
Rafael Leao hanya bisa mencetak 6 gol dan 9 assist di Serie A sejauh ini, menurun jauh dibandingkan 15 gol dan 10 assist-nya musim lalu. Di tengah keterpurukannya, kapten Davide Calabria memberikan dorongan bahwa ia Leao bisa sekelas dengan Kylian Mbappe jika lebih klinikal lagi di lini depan.
"Jika dia lebih sadar akan bakatnya, dia bisa menjadi pemain nomor satu dunia, menurut saya dia punya kapasitas untuk meraih Ballon d'Or. Secara teknis, dengan karakteristik fisiknya, saya tidak melihat banyak orang seperti dia. Jika dia memiliki naluri membunuh Mbappe di depan gawang, saya pikir dia bisa memenangkan Ballon d'Or,"Â ujar Calabria dikutip dari detiksport. Â
Bisa jadi inilah yang membuat Rafael Leao mulai tajam lagi dengan dua gol dan 1 assist pada dua laga terakhir AC Milan.