Melengkapi skuad mudanya, Allegri hanya punya kesempatan mendatangkan pemain sekelas Bremer, Tiago Djalo, dan Timothy Weah. Bahkan saking ala-kadarnya, disaat butuh tambahan striker pada Januari lalu, mereka hanya bisa meminjam Carlos Alcaraz. Striker Southampton yang kini berada di Divisi Championship!
Mode hemat ini tentu menjadi penyebab terbesar mereka mulai kedodoran di periode akhir kompetisi ini. Tim besar lainnya sudah mulai mendekati puncak performanya dan menambal skuad dengan pemain berkualitas, sementara Juventus yang sudah ngegas sedari awal musim mulai kehabisan bensin.Â
Pilihan pemain terbatas, sementara strategi Max Allegri sudah mulai terbaca. Jadi memang bisa disimpulkan bahwa Juve selain kehabisan bensin, juga memang punya kualitas pemain segitu saja!Â
Asa Musim Ini dan Proyeksi Musim Depan
Bagi Juventini, target realistis adalah tetap berada di peringkat ketiga dan berlaga di Champions League musim depan. Dengan begitu akan ada tambahan pemasukan yang signifikan, serta menjadi daya tarik bagi pemain berkualitas untuk berlabuh ke Turin.
Peluang yang masih terbuka untuk meraih gelar adalah Coppa Italia. Usai dikalahkan Lazio 0-1 kemarin (31/3/2024), kedua tim akan bertemu lagi di leg pertama semifinal Copa Italia, Rabu 3 April 2024. Juventus berkesempatan menjamu Lazio terlebih dahulu, sebelum akan melawat ke Olimpico tiga minggu berselang.
Gelar Coppa Italia akan menjadi tambahan moril bagi Si Nyonya Tua untuk mengarungi musim depan. Belum lagi ditambah sederetan nama muda yang akan kembali dari masa peminjaman, seperti Nicolo Rovella, Dean Huijsen, Mathias Soule dan Kaio Jorge.Â
Para fans tidak bisa berharap dahulu adanya pembelian "wah", tetapi Allegri akan membangun tim ini dengan pondasi yang cukup kokoh. Baru dua atau tiga bursa transfer berikutnya mereka bisa masuk ke pasar pemain top dunia.
Federico Chiesa dan Dusan Vlahovic mungkin juga bisa dikorbankan untuk menambah finansial klub. Kedua pemain ini cukup adaptif untuk bermain di Premier League, terutama Vlahovic yang getol diminati Arsenal.
Jika sudah mendapatkan uang transfer, mereka bisa bergerilya ke hot-list Serie A untuk pemain semacam Teun Koopmeiners, Joshua Zirkzee, Lazar Samardzic ataupun Raoul Bellanova. Pembelian pemain "lokal" bisa lebih mudah karena tim-tim Serie A sering membagi porsi kepemilikan menjadi fifty-fifty.
Untuk Juventini, semoga hingga akhir musim ini Juve paling tidak bisa mempertahankan posisinya di peringkat ketiga. Sehingga musim depan klub kebanggaan kota Turin bisa menyaingi Inter Milan dan AC Milan yang sudah kembali disegani di Eropa.Â