Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Jinakkan Brighton, Jauhi Manchester City dan Arsenal yang Berbagi Skor Kacamata

1 April 2024   00:51 Diperbarui: 1 April 2024   00:59 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah, berselebrasi usai cetak gol dalam laga Liverpool vs Brighton di Stadion Anfield pada 31/3/24 .(PAUL ELLIS/AFP) via kompas.com

Usai International Break, tiga tim teratas English Premier League (EPL) harus kembali bersaing untuk memperoleh posisi puncak di Matchday 30. The Reds berhasil memanfaatkan kesempatan menang di kandang melawan Brighton, saat City dan Arsenal bermain imbang tanpa gol di Etihad.

Liverpool untuk sementara bertengger sendirian di puncak klasemen dengan 67 poin, diikuti dengan Arsenal (65) dan Manchester City (64).

Bermain lebih dahulu pada Minggu (31/3/2024) malam WIB, Liverpool berhasil menjinakkan tamunya Brighton dengan skor 2-1. 

Kebobolan lewat gol cepat Danny Wellbeck di menit 2', Luis Diaz dan Mohamed Salah bisa membalas gol di tiap babak untuk pastikan kemenangan perdana Jurgen Klopp atas Roberto De Zerbi.

Sementara setelah The Reds menang, Manchester City kembali gagal taklukkan Arsenal di musim ini usai memperoleh hasil imbang tanpa gol. Skor kacamata ini mematahkan upaya revans City yang dikalahkan Arsenal 0-1 pada putaran pertama lalu.

Peluang masih terbuka bagi ketiga tim untuk menentukan siapa yang terbaik di akhir musim.

Hasil yang mereka raih di minggu ini sangat dipengaruhi kondisi fisik pemain yang tidak maksimal usai jalani International Duty. Terutama Bigmatch Manchester City kontra Arsenal, dimana bayak pemain dengan kaki-kaki lelahnya gagal tunjukkan performa terbaik.

Kemenangan Atas Brighton Buah Kesabaran Liverpool

Meladeni Brighton di Anfield lebih dahulu dibandingkan dua kompetitornya, The Reds sadar harus menang untuk memberikan pressure pada City dan Arsenal.

Rekor head to head atas Brighton menjadi handicap Liverpool, karena The Seagulls mencatat dua kemenangan dan dua kali seri pada empat laga terakhir mereka.

Empat laga tersebut menunjukkan dominasi Roberto De Zerbi atas Jurgen Klopp. Itulah salah satu faktor mengapa allenatore asal Italia layak dijadikan kandidat kuat pengganti Klopp selain Ruben Amorim (Sporting CP).

Jurgen Klopp masih terkendala dengan cedera sejumlah pilar utama tim. Diantaranya adalah Alisson, Trent Alexander-Arnold, Diogo Jota, plus yang terbaru Andrew Robertson alami masalah pergelangan kaki ketika memperkuat Skotlandia di laga internasional.

Dengan formasi 4-3-3, Caoimhin Kelleher menjaga gawang dibantu oleh kuartet Conor Brwdley, Jarell Quansah, Virgil van Dijk dan Joe Gomez.

Trio utama lini tengah Wataru Endo, Dominik Szoboszlai dan Alexis Mac Allister bisa dimainkan semua untuk mendukung  Luis Diaz, Darwin Nunez dan Mohamed Salah di lini depan.

Sementra di kubu tim tamu, De Zerbi menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan Tariq Lamptey dan Simon Adingra menjadi poros serangan di sisi sayap bersama striker tunggal Danny Welbeck.

Liverpool langsung dikejutkan dengan gol cepat Brighton di menit ke 2'. Permainan cepat Pelvis Estupinan dan Simon Adingra di sisi kiri berhasil membebaskan Danny Welbeck untuk menembak bola dengan keras ke gawang Kelleher.

Karena berada di dalam kotak penalti, eks Manchester United dan Arsenal itu bisa mengarahkan dengan mudah ke pojok kiri gawang The Reds. Jurgen Klopp pun hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala dengan permainan cepat Brighton ini.

Hingga menit ke 10', Brighton sejatinya berhasil membuat Liverpool tertekan. Sampai akhirnya mereka kurang disiplin dalam memainkan bola dan megendor hingga sisa laga.

Ide permainan dari De Zerbi bersama Brighton di awal ialah keberanian memainkan umpan cepat untuk membuka ruang. Strategi tersebut berhasil membuat van Dijk kelabakan karena ia tidak  punya kesempatan berduel merebut bola, dimana itu menjadi kelebihannya.

Namun sejak menit ke 10' ini para pemain Brighton malah lebih berani melakukan duel langsung satu lawan satu, alih-alih tetap berpendirian pada umpan pendek. Jelas pemain Liverpool yang unggul skill individu bisa dengan mudah merebut bola melalui gegenpressing-nya.

Virgil van Dijk pun terlihat menaikkan garis pertahanannya untuk semakin mengurung pemain tengah Brighton. Bola pun cepat lepas dari kaki pemain The Seagulls.

Gol penyeimbang akhirnya bisa diciptakan Luis Diaz pada menit 27'. Berawal dari sepak pojok The Reds yang bisa di clearence oleh pertahanan Brighton, bola disundul lagi oleh Mo Salah dan membentur pemain Brighton.

Luis Diaz yang terbebas dari offside mengejar bola muntah dan bisa melakukan sontekan untuk menaklukkan kiper Bart Verbruggen dari jarak dekat.

VAR sempat meninjau ulang, tetapi gol ini memang sah karena Diaz pada posisi on-side.

Kesabaran pemain Liverpool diuji oleh ketangguhan pertahanan Brighton yang dikawal Lewis Dunk. Sampai akhirnya sebuah momen klinikal bisa didapatkan pada menit 65'.

Kejelian Alexis Mac Allister dalam memberikan umpan terobosan di tengah pertahan The Seagulls bisa membebaskan Mohamed Salah untuk menaklukkan Verbruggen. 

Tembakan kaki kiri "King Egypt" tak kuasa dihadang oleh kiper asal Belanda tersebut. Salah membalas tuntas sejumlah momen ia menyia-nyiakan peluang di babak pertama.

Liverpool sukses lakukan comeback dan mereka semakin nyaman untuk menguasai laga. Bahkan hampir saja skor bertambah bagi Anfield Gank seandainya gol Luis Diaz tidak terperangkap offside.

Mohamed Salah pada menit ke-71' memimpin serangan balik dan bisa mengirim umpan terobosan pada Luis Diaz yang berlari di sisi kiri. Winger Kolombia ini melepaskan tembakan dan tak kuasa ditahan Verbruggen yang sudah pasrah gawangnya bobol untuk ketigakalinya.

Namun hakim garis mengangkat bendera offside dan wasit David Coote mendapat konfirmasi pula dari VAR bahwa Luis Diaz memang sekian sentimeter di depan pemain bertahan terakhir Brighton.

Upaya menyerang dilakukan De Zerbi dengan memasukkan mantan pemain Liverpool Adam Lallana sebagai pengatur serangan. Sempat ada peluang baginya dan Lewis Dunk di akhir laga, namun gagal dimafaatkan dan skor akhir adalah 2-1 untuk Liverpool.

Ini adalah kemenangan perdana Jurgen Klopp atas Roberto De Zerbi dalam lima kali perjumpaannya. 

Erling Haaland berduel dengan Gabriel di laga Man City vs Arsenal, Minggu (31/3/2024).(AFP/DARREN STAPLES) via kompas.con
Erling Haaland berduel dengan Gabriel di laga Man City vs Arsenal, Minggu (31/3/2024).(AFP/DARREN STAPLES) via kompas.con

Bigmatch Alot City vs Arsenal yang Berakhir Tanpa Gol

Di Etihad Stadium usai Liverpool berhasil menang atas Brighton, City dan Arsenal harus berjibaku untuk mengejar defisit angka dari The Reds.

Usai laga Internasional, Pep Guardiola dirugikan oleh badai cedera yang menghinggapi sejumlah punggawanya. Selain Ederson yang sudah absen di laga sebelumnya, Kyle Walker dan John Stones juga dikonfirmasi cedera usai memenuhi panggilan timnas Inggris.

Arsenal mendapatkan sedikit keuntungan dengan dikembalikannya Bukayo Saka ke klub setelah gagal lolos tes kesehatan timnas Inggris. Ia bisa pulih tepat waktu, dan kembali bersama Gabriel Jesus, Gabriel Magalhaes dan Gabriel Martinelli.

Pep Guardiola memulai laga dengan formasi 4-2-3-1 dengan Steffan Ortega di depan gawang mengisi pos Ederson yang masih cedera.

Manuel Akanji, Ruben Dias, Nathan Ake dan Josko Gvardiol menjadi empat bek sejajar di belakang Rodri dan Kovacic. De Bruyne, Phil Foden dan Bernardo Silva di pos gelandang serang untuk mendukung Erling Haaland.

Sementara itu Mikel Arteta yang gunakan 4-3-3 melakukan satu perubahan pada skuad utamanya, yakni memainkan Gabriel Jesus sebagai winger kiri alih-alih Trossard ataupun Martinelli. GabSus akan bekerja sama dengan Kai Havertz dan Bukayo Saka di lini depan.

David Raya tetap berada di bawah mistar, denga kuartet Ben White, Saliba, Gabriel Maggalhaes dan Kiwior di depannya.

Jorginho kembali dipilih sejak kekalahan atas Porto di leg pertama UCL, untuk mwmbantu Declan Rice dan kapten Odegaard di lini tengah.

Wasit Anthony Taylor bertugas di laga yang sangat menentukan siapa juara Premier League di akhir musim. 

Kedua tim memulai laga dengan sagat hati-hati, terutama City yang kurang nyaman dengan empat bek sejajarnya. Akanji dan Gvardiol pada dasarnya adalah bek tengah murni, sehingga agak canggung ketika melakukan buid-up di sisi sayap.

Nathan Ake harus diganti lebih cepat pada awal laga karena ada kendala pada kakinya. Rico Lewis jadi satu-satunya opsi terbaik untuk menggantikannya, membuat Akanji kembali ke pos bek tenga dan Lewis mengisi posisi bek kanan City.

John Stones ada di line-up cadangan, namun ia tampak belum mencapai level fitness karena Lewis yang dipilih Pep Guardiola.

Babak pertama yang berjalan alot berakhir tanpa gol, dengan masing-masing tim hanya mencetak sebuah shot on goal.

Di kubu City yang menguasai ball possesion, Erling Haaland dikunci mati oleh Saliba dan Gabriel. Peluang terbaik mereka hanya didapat oleh Nathan Ake di awal laga lewat skema sepak pojok.

Meski tidak banyak tembakan ke gawang, Gabriel Jesus menjadi ancaman nyata Arsenal di sisi kiri dengan aksi drive-nya. Tiga kali eks-City berhasil melepas tembakan namun semuanya gagal mengarah ke gawang Ortega.

Di babak kedua, perubahan pertama dilakukan oleh Pep Guardiola. Ia memasukkan Grealish dan Jeremy Doku untuk menyayat sisi sayap Arsenal. Mereka menggantikan Phil Foden dan Matteo Kovacic.

Mikel Arteta menanggapi dengan menggantikan Kiwior serta Jorginho untuk Takehiro Tomiyasu dan Thomas Partey.

Double changes di masing-masing tim membuat ritme permainan mulai bergairah.

Leandro Trossard dan  Gabriel Martinelli berikutnya yang dimasukkan Arteta untuk gantikan Gabriel Jesus dan Bukayo Saka. Cedera tampaknya masih membuat Saka kesulitan beraksi di laga ini. Ia tidak bisa keluar dari sergapan Gvardiol.

Peluang terbaik di laga ini diperoleh Trossard pada menit 85'. Umpan terobosan Odegaard berhasil diterimanya di sis kiri, yang diakhiri tembakan keras kaki kiri ke gawang City. Bola masih mengarah ke tengah dan bisa diblok oleh Stefan Ortega.

Tambahan waktu lima menit juga tidak bisa dimanfaatkan oleh kedua tim untuk cetak gol. Hasil imbang yang cukup merugikan City kendatipun Pep tetap beraukur karena tidak kalah.

Selanjutnya pada tengah pekan nanti Liverpool akan menghadapi Sheffield United di kandang. Sementara itu Arsenal akan menjamu Luton, serta City akan bertemu Aston Villa di Etihad.

Tantangan berat bagi kubu Manchester Biru untuk mepertahankan gelar EPL nya musim ini, karena mereka juga masih bertahan di dua kompetisi lainnya.

Salam olahraga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun