Untuk mencerna secara obyektif musabab perundungan ini, harus menerapkan asas cover both side. Secara rasional, tidak akan ada alasan untuk membenci Vinicius Jr apabila ia bermain dengan tenang layaknya N'Golo Kante, bukan?
Gaya bermain Vinicius Jr yang terkesan "pamer skill" selalu menjadi atensi lawan. Memang tidak ada larangan bagi pemain sepakbola untuk melakukan trik-trik terhadap bola, tetapi konsekuensinya jelas, ia akan jadi sasaran tackle lawan.Â
Usai dilanggar, tabiat Vinicius Jr yang kerap reaktif dan provokatif, memantik gemuruh hujatan dari sisi tribun. Vini sering terlihat meminta wasit memberikan kartu kuning kepada sang pelanggar, dan juga kerap pula memberikan gestur "tidak terima" terhadap pemain lawan tersebut. Gayung bersambut, pemain lawan pun akan mengkonfrontir Vini dan ia pun juga dihadiahi kartu kuning. Setelahnya, teriakan "booooo" akan terdengar saat Vini menguasai bola di sisa laga.
Hal sama juga diutarakan legenda Real Madrid, Predrag Mijatovic saat mengomentari aksi provokatif Vinicius Jr kepada Willi Orban, bek RB Leipzig (7/3/2024). Pada leg kedua babak 16 besar UCL di Santiago Bernabeu itu, Vinicius Jr yang sepanjang babak pertama dijaga dengan sangat keras oleh barisan pertahanan Leipzig terpancing untuk membalas dengan melanggar Willi Orban.
Usai dilanggar, Willi Orban berdiri dan menantang Vini. Seketika pemain Brasil pemakai nomor 7 keramat Los Blancos itu mendorong dan mencekik leher Orban. Beruntung ia hanya dihadiahi kartu kuning atas insiden tersebut.
"Seragam Real Madrid tak menoleransi sikap seperti ini. Mungkin tim lain iya, mungkin di tim lain Anda bisa bilang 'okelah'. Tapi tidak di Real Madrid. Vinicius harus mencari cara untuk bersikap tenang. Kalau tidak, dia tak akan pernah menjadi pemain legendaris terlepas hal-hal bagus yang dia lakukan secara permainan. Vinicius itu pemain yang tak terprediksi, yang mana bagus, tapi masalahnya dia itu juga tak bisa diprediksi rekan-rekannya sendiri." kata Mijatovic kepada Cadena SER dikutip dari detiksports.
Para pemain Brasil memang dianugerahi skill yang istimewa karena lingkungannya. Pada masanya, hal ini disebut sebagai jogo bonito, yakni sepakbola indah ala negeri Samba. Namun seiring waktu, pamer skill ini cenderung mulai ditinggalkan di era sepakbola rigid seperti sekarang ini. Tuntutan bermain kolektif lebih tinggi daripada sekedar pamer kebolehan mengolah bola.
Â
Pembelaan Terhadap Perundungan Vinicius Jr
Tentu sebagai manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti berdiri paling depan untuk melindungi anak asuhnya tersebut. Don Carlo bahkan mengatakan, bahwa seumur karier melatihnya, hanya Vinicius Jr-lah yang mendapat perundungan luar biasa seperti ini.Â
"Saya belum pernah melihat seorang pemain dipersekusi seperti Vincius. Dia ditendang, dimarahi, dihina. Dan apa yang dia lakukan? Dia mencetak gol dan memberikan assist. Saya harus berbicara dengannya tentang sikapnya? Tidak!" tegas Ancelotti dikutip dari Media Indonesia (10/3/2024).