Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resurjensi Para Striker di Senjakala Era Duopoli Messi-Ronaldo

9 Maret 2024   08:57 Diperbarui: 4 April 2024   23:30 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolase foto Messi-Ronaldo menyambut era Mbappe, Bellingham dan Haaland. Sumber : (Bola.com/Adreanus Titus) via www.bola.com
Kolase foto Messi-Ronaldo menyambut era Mbappe, Bellingham dan Haaland. Sumber : (Bola.com/Adreanus Titus) via www.bola.com

Resurjensi Striker di Senjakala Messi-Ronaldo

Usia pun tidak bisa dibohongi oleh kedua GOAT tersebut. Guna mengakomodir level kebugarannya, Ronaldo menetapkan diri menjadi penyerang tengah, dan Messi menjadi seorang false-nine. Tujuannya jelas, agar mereka tidak terlalu banyak berlari di sisi lapangan. Di sinilah persaingan sempurna dengan para striker pun terjadi.

Lewandowski, Luis Suarez, Benzema dan Harry Kane kemudian mengemuka di tahun 2020. Messi dan Ronaldo yang sebelumnya bisa cetak 40 hingga 50 gol semusim mendapat saingan untuk kategori Topskor dari nama-nama tersebut. Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya generasi striker terbaik penerus kejayaan tahun 1990 sampai 2000-an.

Para striker di akademi yang mempunyai postur tinggi besar tidak merasa inferior lagi di hadapan winger-winger cepat bernomor punggung 10. Mereka juga tidak sungkan lagi untuk menyelesaikan sebuah peluang alih-alih mengoper balik kepada pemain sayap untuk sebuah assist.

Meski belum serempak, banyak klub yang sudah putar balik menggunakan formasi dua penyerang lagi sebagai andalannya. Son Heung-min-Harry Kane, Lautaro Martinez-Lukaku, Federico Chiesa-Dusan Vlahovic, dan Vinicius jr-Benzema adalah contohnya.

Klub-klub tersebut memilih hanya kehilangan dua pemain yang "tidak perlu bertahan" alih-alih mengakomodir trisula yang tidak melakukan transisi negatif (transisi menyerang ke bertahan). 

Para pemain sayap juga kembali ke habitusnya sebagai pelayan striker, dengan Bernardo Silva, Riyad Mahrez, Hakim Ziyech, Vinicius jr, dan Jamal Musiala berlomba menjadi pengumpan terbaik bersama Kevin De Bruyne, Bruno Fernandes dan Toni Kroos dari poros tengah.

Pada akhirnya pecinta sepakbola akan mengalami lagi variasi karakter striker di era baru ini. Sepakbola akan menjadi panggung terbuka (lagi) baga para atlet untuk menunjukkan jati dirinya masing-masing untuk menjadi yang terbaik. Terimakasih Lionel Messi-Cristiano Ronaldo. Selamat datang era Striker dan Bomber haus gol.

Salam olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun