Diluar itu, Rodri merupakan jantung permainan bagi Manchester City. Kemampuannya menjembatani lini belakang dan lini tengah dengan coverage ball tinggi serta umpan simpel, membuat para kreator City mempunyai ketenangan dalam melakukan penyerangan. Dalam skema double pivot, ia juga bisa klop dengan siapa saja yang dimainkan di sisinya. Jika musim lalu John Stones menjadi tandem terbaiknya, musim ini ada Bernardo Silva, Akanji, Nunes dan Kovacic yang bergantian menemani.
Pada akhir musim, kita akan bisa membuktikan apakah ramalan Jose Mourinho tentang Manchester City itu tepat. Alasan terkuat Mou adalah karena City mempunyai dua tim (utama dan cadangan) yang sama hebatnya. Itulah yang tidak dipunyai Liverpool, apalagi Arsenal.Â
Jika Manchester City bisa melewati bulan Maret "horor" ini dengan kemenangan demi kemenangan, maka fans City boleh berharap lagi di akhir musim, timnya akan meraih treble. Meskipun Pep Guardiola pernah menyebut peluangnya hanya 0,01%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H