Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aksi Heroik Mile Svilar Antarkan AS Roma Lolos 16 Besar Europa League

23 Februari 2024   08:30 Diperbarui: 23 Februari 2024   08:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mile Svilar ungkapkan kegembiraannya menjadi hero di adu penalti melawan Feyenoord dini hari tadi (23/2/24). Sumber: www.livescore.com

Datangnya Daniele De Rossi untuk menukangi AS Roma menjadikan angin segar bagi beberapa pemain yang terbuang di era Jose Mourinho. Salah satunya adalah kiper muda Mile Svilar. Kiper asal Belgia ini memainkan full-time ketiganya, dengan menyuguhkan aksi heroik dalam adu penalti melawan Feyenoord, untuk loloskan AS Roma ke 16 besar Europa League musim 2023/2024. Hasil ini menyusul skor imbang 1-1 di waktu normal yang membuat agregat menjadi sama kuat 2-2.

Bekal hasil imbang 1-1 pada leg pertama di De Kuip, Jumat (16/2/2024) lalu sangat berarti banyak untuk AS Roma. Sebabnya, di laga tersebut AS Roma mendapatkan serangan bertubi-tubi dari perwakilan Belanda. Kini Romelu Lukaku dkk akan bisa menyerang balik Feyenoord di Olimpico pada laga yang digelar Jumat (23/2/2024) dini hari.

Daniele De Rossi menurunkan tim terbaiknya dengan Mile Svilar lagi-lagi dipercaya menggeser Rui Patricio di bawah mistar. Menggunakan formasi 4-3-3, Mancini dan Llorente menjadi duet palang pintu, diapit oleh Karsdorp dan Spinazzola. Cristante dan Paredes menjadi double-pivot mendukung el capitano Pellegrini. Trio Dybala, Lukaku dan El Shaarawy menjadi trisula di lini depan.

Sementara itu pelatih Feyenoord Arne Sloth, memilih memainkan Sebastian Gimenez di awal laga. Ini berarti membuat pemain Jepang yang bobol gawang Timnas Indonesia, Ayase Ueda harus menunggu giliran main.

Igor Paixao yang cetak gol di leg pertama tetap menjadi andalan Feyenoord dengan kecepatannya. David Hencko, Thomas Beelen dan Geertruida menjadi pemain penting Feyenoord di lini belakang.

Awal laga secara tidak disangka dimulai dengan intens oleh Feyenoord. Mereka mendapatkan gol cepat di menit ke 5'. Sodoran dari sisi kiri ditedang secara kurang sempurna oleh Nieuwkoop yang mendapat halangan dari Spinazzola. Bola muntah langsung disambar oleh insting gol Santiago Gimenez ke gawang Svilar.

Gol ini sempat diprotes para pemain AS Roma yang menyangka Gimenez mencetak hol dengan tangannya. Namun keputusan wasit sudah tepat karena bola dibelokkan oleh striker Timnas Meksiko ini dengan pundak nya. Tuan rumah cukup terkejut dengan gol ini.

Perlahan Giallorossi mulai bangkit. Peluang didapatkan Romelu Lukaku menyambut tendangan sudut. Sontekannya masih bisa digagalkan David Hancko yang berdiri tepat di bawah mistar gawang Timon Wellenreuther.

Gol penyama kedudukan akhirnya didapatkan AS Roma menit ke 15'. Mendapatkan sodoran dari El Shaarawy yang menyisir sisi kiri, kapten Giallorossi Lorenzo Pellegrini tembakkan bola melengkung dari luar kotak penalti. Bola yang mengarah ke sudut tiang jauh Wellenreuther membuat kiper cadangan Feyenoord tak kuasa menggapainya.

Skor imbang ini berakhir hingga babak pertama usai. Daniele De Rossi terlihat kecewa dengan penampilan di awal laga. Start yang buruk membuat AS Roma harus susah payah menemukan energi lagi untuk samakan kedudukan.

Pada babak kedua, terlihat baik AS Roma dan Feyenoord tidak terlalu berani menyerang. Mereka saling menunggu kesempatan dengan sangat lambat, takut gawangnya akan dibobol oleh lawan. Ini membuaat laga cukup monoton bagi penonton netral. Peluang terbaik hanya didapatkan Romelu Lukaku yang aksinya masih bisa digagalkan oleh Hancko.

Zeki Celik, Aouar, Evan Ndicka dan Zalewski dimasukkan De Rossi di babak kedua untuk menambah dimensi penyerangan. Sementara Arne Sloth memasukkan Ayase Ueda, Yakubah Minteh dan Ivanusec untuk merefresh para penyerangnya. Namun demikian, hasilya masih nihil bagi kedua tim. 

Laga pun berlanjut hingga extra-time, dimana Tommaso Baldanzi masuk gantikan Paulo Dybala. Pemain Iran Alireza Jahanbakhsh juga dimasukkan untuk persiapan adu penalti, yang sayangnya ia menjadi salah satu pesakitan.

Kecuali tembakan Romelu Lukaku yang bisa digagalkan Wellenreuther, tidak ada momen krusial lain di dua babak extra-time ini. Sedari babak kedua tampaknya kedua pelatih mengetahui bahwa laga akan alot dan berlanjut hingga babak tos-tosan. Kini tinggal berharap pada kedua kiper, Wellenreuther dan Svilar untuk menjaga asa lolos ke 16 besar.

Mile Svilar kali ini berhasil ambil panggung di adu penalti! Ia berhasil melakukan aksi heroik dengan gagalkan penendang kedua dan ketiga Feyenoord, yakni David Hancko dan Alireza Jahanbakhsh yang arahkan bola ke sisi kanan gawangnya. Kepercayaan De Rossi dijawab penuh oleh kiper 24 tahun tersebut.

Sementara hanya Romelu Lukaku yang gagal dari lima penendang AS Roma. Nicola Zalewski menjadi penenti kemenangan adu penalti ini, setelah Paredes, Cristante dan Aouar yang juga berhasil di kesempatan sebelumnya.

Hasil yang sangat membahagiakan publik Olimpico, karena era baru bersama mantan kapten mereka De Rossi tampak akan bagus kedepannya. Mereka kini akan menunggu hasil undian babak 16 besar, menjadi satu dari tiga wakil Italia yang bertahan selain Atalanta dan AC Milan.

Mile Svilar akan terus menjadi andalan AS Roma untuk partai kedepannya. Selanjutnya ia akan memimpin lini pertahanan Giallorossi menyambut Torino pada lanjutan Serie A, Selasa (27/2/2024).

Berada di posisi ke-6 klasemen, fans AS Roma masih menaruh harapan pada Svilar dkk untuk bisa menembus empat besar yang kini hanya berjarak empat poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun