Banyak pihak setuju bahwa Klopp adalah sosok di balik kebangkitan hegemoni Liverpool. Bahkan ada sebuah kalimat Coach Justin, "Klopp layak diberikan empat patung di depan Stadion Anfield.". Dibilang lebay, ya memang sebegitu hebatnya Jurgen Klopp.
Nah, jika Xabi mengambil jabatan melatih Liverpool di Juni nanti, tentu akan berhadapan langsung dengan prestasi Klopp sebagai pembandingnya. Apalagi, musim ini ada kemungkinan juga Liverpool akan meraih banyak gelar, karena masih berjuang di empat kompetisi.Â
Cara paling mudah untuk meredam ekspektasi, jika kelak melatih Liverpool, adalah membiarkan manajer lain mengambil alih jabatan itu dahulu. Barulah kemudian, jika Xabi masuk, akan menggunakan manajer tersebut sebagai pembandingnya. Bicara dari segi umur, dengan usia 42 tahun masih panjang juga jalan Xabi Alonso untuk kembali ke Anfield di kemudian hari.
Formasinya Kurang Cocok Mengakomodir Bintang Lama The Reds.
Virgil Van Dijk, Alisson Becker, dan Mohammed Salah merupakan tiga bintang lama yang tersisa dari era kepelatihan Jurgen Klopp. Memang ada nama-nama seperti Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson yang juga cukup lama berbaju Merseyside Merah, tetapi umur mereka relatif masih di usia prima. Tiga pemain di atas butuh pendekatan lebih karena jasanya yang cukup besar di tim, dan pengaruhnya yang pasti besar pula.
Menggunakan formasi 3-4-2-1 sebagai basic-formation di Bayer Leverkusen, Xabi Alonso sangat mendambakan kecepatan dalam setiap transisinya, baik bertahan dan menyerang. Itulah sebabnya Alex Grimaldo dan Frimpoong atau Nathan Tella menjadi piston bagi ritme permainan Leverkusen. Katakanlah Alisson, Robertson dan Van Dijk tidak bermasalah dengan formasi ini, tetapi Trent Alexander-Arnold dan Mohammed Salah harus merubah peran jika Xabi tetap menginginkan formasi tersebut.
Trent kurang memiliki kecepatan sebagai winger, sedangkan Mo Salah lebih nyaman menunggu di sayap daripada ikut melakukan link-up di tengah seperti Hofmann dan Writz di Bayer. Jadi, Xabi-lah yang nanti harus dituntut beradaptasi dengan skuad Liverpool yang ada sekarang. Surplus penyerang menjadi sisi positifnya, sementara kekurangan winger mobile menjadi masalah yang harus diselesaikan di bursa transfer.
Peluang Besar Melatih Bayern Munchen
Nah, berita yang paling baru membahas tentang kemungkinan ini. Thomas Tuchel tengah terancam jabatannya usai ditaklukkan Xabi dan tim 0-3 di BayArena, serta takluk 0-1 dari Lazio di Olimpico pada leg pertama 16 besar UCL Kamis (15/2) dinihari. Ada sumber yang menyebutkan bahwa Bayern akan menyaingi Liverpool untuk mendapatkan tanda tangan Xabi Alonso di akhir musim nanti. Thomas Tuchel dengan apapun yang akan didapatkannya bersama Die Roten musim ini, pasti akan ditendang. Berita fresh ini disajikan oleh skysports Kamis (15/2) malam ini lewat link berikut. Â
Jika ini benar adanya, maka pilihan inilah yang terbaik jika harus hengkang dari Bayer Leverkusen. Disini saya tetap berasumsi bertahan di Leverkusen merupakan pilihan terbaik musim depan, tetapi pindah ke Munchen juga tidak ada salahnya. Toh Xabi juga mantan pemain Bayern Munchen.
Menilik kesuksesan Pep Guardiola membangun ulang Manchester City, ia menggunakan Munchen sebagai tempatnya menimba ilmu lagi, terutama tentang perekrutan pemain. Dengan menangani tim sekaliber Munchen, tentu list pemain Grade-A akan berhubungan langsung dengan Xabi daripada masih melatih Bayer. Disinilah akan timbul sebuah pengalaman mendatangkan pemain kaliber bintang, yang mungkin bisa bermanfaat kelak jika ia memang jadi menangani Liverpool.