Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Atas Vietnam, Sekarang Level Timnas Kita Asia Bung!

20 Januari 2024   01:13 Diperbarui: 20 Januari 2024   01:47 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen usai Asnawi cetak gol penalti ke gawang Vietnam. (AFP/KARIM JAAFAR) via kompas.com

Luar biasa.. Itulah ungkapan yang bisa mewakili perjuangan Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam 1-0 di match ke-2 Grup D Piala Asia 2023. Gol tunggal lewat penalti Asnawi Mangkualam Bahar sukses membuka peluang Timnas untuk lolos ke fase gugur, dengan laga penentuan akan terjadi melawan Jepang, Rabu (24/1) nanti. Tiga poin yang diperoleh ini, juga merupakan kemenangan pertama Indonesia atas Vietnam di era kepelatihan Coach Shin Tae-yong. Nama pelatih asal Korsel ini memang pantas disanjung tinggi di laga ini.

Coach STY melakukan kecohan dengan memberikan formasi 4-4-2 satu jam sebelum laga, dengan Asnawi, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Pratama Arhan berdiri sejajar di depan Ernando Ari. Nyatanya adalah, Timnas tetap memainkan 3 bek, dengan Sandy Walsh, Amat dan Justin Hubner yang kembali ke posisi aslinya. Elkan Baggott tidak dimainkan, kemungkinan karena tahu lawannya kali ini akan andalkan kecepatan. Lini tengah diisi Ivar Jenner dan Marselino sebagai pivot, diapit Asnawi dan Arhan sebagai Winger. Egy Maulana Vikri kali ini dipercaya untuk mengisi pos di belakang Rafael Struick bersama dengan Yakob Sayuri.

Babak pertama, strategi dari Coach STY terbukti sangat jitu dengan Timnas Indonesia mampu raih jumlah tembakan lebih banyak daripada Vietnam, dengan 9 berbanding 4. Pressing ketat dilakukan dari lini depan, dan pemain belakang Timnas tidak segan untuk melakukan pelanggaran guna memutus alur serangan Vietnam. Disinilah kejituan Coach STY memasang Sandy Walsh dan Justin Hubner yang punya pressing-skill bagus sehingga timing mereka hentikan Tuan Hai Pham dan Nguyen Quang Hai sebelum sempat berbalik badan.

Egy Maulana sebenarnya memberikan kenyamanan bagi Rafael Struick karena ia memang dikenal mempunyai kontrol dan feeling-ball bagus. Namun kendala pemain bernomor punggung 10 ini adalah masih belum tune-in dengan skuad. Ini terbukti beberapa momen ia salah umpan kepada rekannya. Tapi secara overall Egy tampil cukup baik dengan kemauan bertahan dan melakukan counter-pressing bagi bek Vietnam.

Setelah mendominasi sejak menit pertama, momen yang ditunggu rakyat Indonesia akhirnya datang di menit ke-40'. Aksi Rafael Struick yang menjaga bola di kotak penalti, diganggu dengan tarikan baju oleh pemain belakang Vietnam. Wasit Sadullo Gulmurodi asal Tajikistan langsung menunjuk titik putih, yang sontak diprotes para pemain Vietnam. Sempat ditinjau oleh VAR, penalti tetap diberikan secara sah kepada Indonesia.

Kapten tim, Asnawi Mangkualam, berhasil mengeksekusi penalti ini menjadi gol di menit ke-42'. Tendangan kerasnya ke arah kiri-tengah, mengecoh kiper Nguyen Filip yang bergerak ke arah sebaliknya. Babak pertama berakhir dengan kedudukan 1-0 untuk Indonesia.

Di babak kedua, Vietnam yang mengambil kendali setelah melakukan 2 pergantian pemain sekaligus. Terutama masuknya Kuat Van Khang yang mampu repotkan sisi kanan pertahanan Timnas. Coach STY pun sadar sisi itu harus segera diperbaiki, dan ia memasukkan Witan untuk menggantikan Asnawi. Dengan masuknya Witan, maka Yakob Sayuri-lah yang bertugas di wing-back kanan, dan ia jelas punya kecepatan yang sebanding untuk mengimbangi pemain Vietnam nomor punggung 22 tersebut.

Meski cukup menguasai ball-possesion dan mempunyai banyak serangan berbahaya, Vietnam terlihat frustasi dengan kuatnya pertahanan Timnas Indonesia. Ini bisa dilihat dari peluang terbaik mereka sepanjang pertandingan, hanyalah lewat free-kick Vu Vanh Thanh yang bisa ditepis dengan gemilang oleh Ernando Ari. Selebihnya hanyalah setengah peluang yang belum mampu menyusahkan kiper Persebaya Surabaya tersebut.

Ada momen Jordi Amat harus ditandu keluar lapangan karena hidungnya tersikut Nguyen Van Tung hingga berdarah. Insiden ini mengharuskan pemain Johor Darul Ta'zim digantikan oleh Rizky Ridho. Menyandang beban sebagai kapten sekaligus bek tengah pengganti, tak membuat Ridho panik. Ia mampu tampil gemilang dan mempertahankan pertahanan tidak bobol hingga akhir laga.

Kartu merah bagi Vietnam atas nama Le Pham Thanh Long semakin membuat skuad Philippe Troussier semakin frustasi. Hukuman ini terjadi di menit ke 91', setelah ia menghentikan penetrasi Marselino yang lewati 2 rekannya. Sudah menerima kartu kuning di beberapa menit sebelumnya, Thanh Long harus mandi lebih awal dibandingkan rekan-rekannya.

Kejelian Coach STY berikutnya adalah ketika memasukkan Hokky Caraka dan Adam Alis untuk gantikan Rafael Struick dan Egy Maulana di menit ke-68'. Akan ada penilaian kelewat berani, dengan memasukkan Hokky yang notabene masih berusia muda daripada nama-nama seperti Dimas Drajad atau Ramadhan Sananta. Meski Hokky membuang 2 peluang tembakan, tetapi semangat juang pemain 19 tahun ini sangat menggelora. Ia tidak sungkan melakukan duel badan dengan bek Vietnam, yang membuat mereka pun tidak berani melakukan overlap. 40' menit di lapangan akan jadi pengalaman tak terlupakan bagi Hokky yang sebelumnya gagal tampil di Piala Dunia U-20.

Dengan kemenangan ini, Indonesia sementara berada di peringkat ketiga di bawah Irak (6 poin) dan Jepang (3 poin). Kemenangan ini juga sudah merupakan realisasi target dari banyak pihak, yang memang menganggap Jepang dan Irak akan menjadi 2 peringkat terataas Grup D. Hanya saja, kekalahan Jepan atas Irak akan mempengaruhi semangat tanding mereka di laga terakhir melawan Indonesia. Jika saja Jepang bisa menang atas Irak, mereka praktis akan turunkan skuad cadangan untuk lawan Indonesia. Tetapi karena aktualnya mereka kalah (1-2), maka tim utama bakal memastikan kemenangan atas Indonesia Rabu (24/1) nanti. 

Meskipun akan berat, laga nanti jadi sebuah pelajaran berharga bagi Timnas karena akan hadapi Jepang di partai yang penting. Bagaimanapun hasilnya nanti, saya pribadi sudah sangat puas atas kemenangan dari Vietnam ini. Karena kini Timnas Indonesia sudah tidak akan lagi dicap sebagai katak dalam tempurung di AFF, tetapi sudah naik level menjadi Negara yang bersaing di level sepakbola Asia. 

Selamat atas kemenangan Timnas Indonesia.. Terimakasih Coach Shin Tae-yong atas dedikasinya.. Selanjutnya, main dan bergembiralah di laga ke-3 melawan Jepang nanti.. Kami segenap rakyat Indonesia akan mendukungmu, Timnas Garuda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun