Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hingga Tengah Musim, Inilah 5 Transfer Pemain Terbaik Musim Panas 2023!

8 Januari 2024   17:42 Diperbarui: 8 Januari 2024   17:43 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liga-liga Eropa banyak yang sudah memainkan kompetisinya hingga tengah musim. Tercatat, hanya Bundesliga dan Ligue 1 yang masih mainkan laga hingga pekan ke-16, dan-17. Sampai dengan artikel ini dibuat (8/1), hasil-hasil yang diperoleh tim-tim di tiap liga ada yang sesuai prediksi dan ada yang jauh meleset dari prediksi di awal musim.

Tentunya persiapan klub-klub ini yang dimulai dari awal musim, cukup mempunyai banyak waktu karena tidak ada gangguan piala kontinental. Periode Mei hingga Juli 2023, sudah dimanfaatkan klub untuk melakukan training lokal ataupun world tour keliling dunia. 

Berkaca hingga sekarang, kejutan cukup banyak terjadi di liga-liga Eropa. Di La Liga, Girona secara mengesankan mampu samai perolehan poin Real Madrid hingga tengah musim untuk berbagi tempat di pucuk pimpinan klasemen. Di Premier League ada Aston Villa dan Tottenham yang bergantian menyodok ke atas, mengganggu hegemoni Manchester City, Liverpool dan Arsenal. Sementara di Serie A memunculkan nama Bologna dan Fiorentina, yang benamkan laju Lazio dan Napoli sebagai 2 tim berperingkat terbaik musim lalu. Bayer Leverkusen juga tak lupa lanjykan performa gemilangnya sejak ditangani Xabi Alonso musim lalu, dengan menuduki peringkat teratas sementara Bundesliga.

Pergerakan tim-tim ini hingga tengah musim, tentu dipengaruhi oleh kebijakan pemilihan pemain dari para manajernya. Ada yang bisa mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki sebelumnya, sebut saja Ange Postecoglu menyulap Yves Bissouma dan Pape Matar Sarr menjadi duet pivot terbaik Premier League, maupun dengan cara membeli pemain-pemain yang tepat guna untuk menambal skuad yang ada.

Berikut ini 5 transfer pemain terbaik yang dilakukan pada musim panas lalu (Mei-September 2023), dengan latar belakang porsi bermain dan dampaknya pada skuad.

1. Jude Bellingham

Nama ini adalah pemain termahal La Liga di musim ini (23/24). Dibeli Real Madrid dari Borussia Dortmund seharga 103 Juta Euro, Jude berikan dampak instan yang signifikan bagi skuad Carlo Ancelotti.

Mengenakan nomor punggung 5, dan posisi bermain sebagai gelandang serang, tupoksi utamanya di klub awalnya diharapkan sebagai breaker dan pemimpin penyerangan dari lini tengah. Tapi tanpa dinyana, ia bertransformasi menjadi pencetak gol ulung di tengah perjalanan kompetisi, laga demi laga.

Hingga hari ini (8/1), ia tercatat sebagai topskorer sementara La Liga dengan 13 gol, dan 5 gol ditambahkannya pada ajang Liga Champions. Total assistnya adalah 5, jadi jika dibagi dengan 22 penampilannya sejauh ini maka Jude Bellingham menghasilkan kontribusi 1 gol/laga!

Tak heran, awal tahun ini CIES Football Observatory menahbiskannya menjadi pemain sepakbola paling bernilai, dengan nilai saat ini 267,5 Juta Euro.

Performa gelandang Inggris berusia 20 tahun ini diharapkan tidak mengendur, meski Carlo Ancelotti tetap memagari bahwa pemainnya itu "tidak diharapkan untuk cetak banyak gol". Di Real Madrid, Jude dan rekan-rekannya masih mempunyai kans untuk sapu bersih semua gelar. Mereka sekarang di pucuk pimpinan La Liga, lolos fase gugur Liga Champions, lolos babak penyisihan Copa del Rey, serta tengah pekan ini sedang berjuang di Arab Saudi untuk juarai mini kompetisi, Piala Super Spanyol.

Dunia kini berada dalam genggaman Jude Bellingham, namun ia tetap harus konsisten tunjukkan potensi dan vibes positif-nya (yang terekam beberapa kali dalam candid-video), serta berharap tidak ada cedera buruk yang menimpanya.

2. Harry Kane

Meninggalkan Tottenham Hotspur dengan sedikit lagi peluang menjadi raja gol Premier League gantikan Alan Shearer, tentu Harry Kane punya banyak perhitungan matang untuk mengarungi musim Bundesliga bersama Bayern Munchen. Di awal musim lalu, saga Harry Kane cukup menyita publik, setelah ia tersedia di bursa transfer keluar oleh Tottenham Hotspur. 

Manajer baru Spurs, Ange Postecoglu sudah berusaha menahannya, dan melibatkannya dalam beberapa partai persahabatan awal musim. Manajemen juga sudah memagarinya dengan minimal harga 120 juta Euro plus menempatkan klub non-Inggris sebagai prioritas.

Sempat dikabarkan akan merapat ke Manchester United, ternyata Bayern Munchen mampu menebusnya secara cash diangka 100 juta Euro pada 12 Agustus 2023, atau seminggu jelang Bundesliga kick-off.

Hasilnya? Kapten Timnas Inggris ini tetap bertaji di Jerman dengan cetak 25 gol dan 8 assist dalam 22 laganya bersama The Bavarians. Harry Kane juga hampir selalu tampil penuh dalam 15 partai Bundesliga, menunjukkan fisik yang prima pemain berusia 30 tahun ini.

Dalam formasi 4-2-3-1 Thomas Tuchel, Harry Kane mendapatkan posisi sama seperti ketika ia di Spurs, yakni number 9 yang bisa drop ke bawah untuk mencari bola dan memberi assist. "Kemudahannya" bermain di Bayern banyak terbantu oleh peran Jamal Musiala, Leroy Sane dan Kingslay Koman yang juga aktif dalam membuka ruang penyerangan. Berbeda ketika di Spurs, dimana ia hanya mendapati Son Heung-min saja sebagai tandem sehatinya. 

Banyaknya gol tap-in di musim ini juga menunjukkan Kane sebenarnya tidak memiliki distance-coverage sebesar saat ia di Premier League. Inilah yang membuatnya akan tetap bugar hingga akhir musim, dan diharapkan berlanjut hingga EURO 2024 nanti.

Semoga pilihannya pindah ke FC Hollywood dapat lepaskan dahaga nirgelar bagi pemilik rekor pencetak gol terbanyak Timnas Inggris.

3. Yann Sommer

Posisi kiper merupakan peran yang bisa dikatakan cocok-cocokan dengan formasi tim. Sempat dianggap sebagai salah satu kiper terbaik dunia dalam perannya sebagai ball-playing-goalkeeper, Andre Onana memutuskan pindah setelah mendapat panggilan dari eks manajernya, Eric Ten Hag. Transfernya senilai 52.5 juta Euro. Sempat ada simpang siur mengenai calon penggantinya, seperti Guglielmo Vicario, Anatoliy Trubin, Hugo Lloris hingga Kepa Arrizabalaga. Namun, Simone Inzaghi dengan tepat memilih nama kiper senior Swiss, Yann Sommer.

Berusia 35 tahun, Sommer diangkut Inter Milan dari Bayern Munchen senilai 6.75 juta Euro. Tapi dampaknya ternyata luar biasa, seperti di atas tadi bahwa kiper dan klub adalah hubungan cocok-cocokan, ternyata Yann Sommer sangat klop sebagai pemeran classic-goalkeeper di belakang Acerbi, Bastoni dan Darmian.

Keberadaan Yann Sommer mampu memberikan ketenangan dalam permainan timnya, tanpa khawatir ia akan melakukan kesalahan elementer. Persis seperti Van Der Sar ataupun Petr Cech dahulu, keberadaan Sommer di baah mistar gawang Inter bisa menenangkan fans yang dalam hati berkata "Tembak saja, pasti tendangan itu tidak masuk, kan kipernya Sommer."

Hingga dalam setengah musimnya berseragam Nerazzuri ini, ia sudah berhasil menciptakan rekor sebagai kiper dengan jumlah clean-sheet terbanyak dalam 15 laga pertama di 5 besar Liga Eropa. Gawangnya berhasil tetap perawan dalam 10 laga dari 15 partai itu! Tentu ini adalah keberhasilan kolektif, tetapi save yang dilakukannya pun tidak main-main, 2.4 saves per game di Serie A, dan 3.6 saves per game di Liga Champions. 

Semoga saja Yann Sommer mampu tunjukkan fisik yang prima di usianya yang sudah tak muda lagi. Simone Inzaghi pun paham, dan merotasinya dengan Emil Audero di berbagai match yang kurang penting untuk menjaga level fitnessnya.

4. Declan Rice

Gelandang asal Inggris ini adalah pemain dengan biaya transfer termahal periode musim panas lalu, dengan banderol 116.6 Juta Euro. Dibeli dari sesama tim London, West Ham, tenti Declan Rice tidak membutuhkan adaptasi untuk "aklimatisasi suhu". Ia hanya perlu langsung tune-in ke skuad Mikel Arteta, dan itu langsung dibuktikannya.

Banyak pundit sudah melabelinya sebagai transfer tersukses di Premier League musim ini, dengan menyindir Moises Caicedo di akhir kalimatnya. Memang layak dibandingkan, karena selain harga mereka relatif sama (transfer Caicedo ke Chelsea senilai 116 juta Euro), posisi bermain merekapun sama di lapangan.

Sebagai gelandang bertahan, Declan Rice memberikan tenaga lebih sebagai gelandang box-to-box di berbagai kesempatan. Posisi yang ditinggalkannya akan diisi oleh Zinchenko yang akan bermain sebagai inverted full-back, jadi Declan Rice akan punya kesempatan lebih untuk dekati kotak penalti. Skema Arsenal pun memudahkannya, karena kemampuan fisiknya praktis hanya terpakai ketika merebut bola. Sangat berbeda ketika ia dituntut beradu fisik di setiap perebutan bola ketika membela West Ham.

Leadershipnya pun bisa membantu Martin Odegaard bila kapten asal Denmark itu sedang off di sebuah laga. Contoh terbaik adalah ketika Declan Rice cetak gol penentu melawan Luton Town, menunjukkan bagaimana ia mampu memompa semangat timnya saat momen mereka tertinggal.

Hingga saat ini (8/1), Declan Rice sudah cetak 3 gol dan 2 assist dari 29 laga yang sudah dijalninya bersama Arsenal. Patut ditunggu apakah ia bisa memimpin Arsenal di momen "kebiasaan drop" Arsenal paska pergantian tahun seperti sekarang. Semalam saja mereka bisa disingkirkan Liverpool di ajang FA Cup, jadi, hanya tersisa gelar Premier League dan Liga Champions saja sebagai peluang angkat trofi bagi eks kapten West Ham United.

5. Victor Boniface

Nama Victor Boniface mendadak mencuat musim lalu setelah jalani petualangan indah bersama Union Saint-Gilloise asal Liga Belgia. Boniface langsung dikenal sebagai "monster", "The Next-Drogba", maupun kloningan kompatriotnya Victor Osimhen kala cetak 22 gol dan 12 assist bagi Saint-Gilloise. Angkanya jadi besar di mata scout Eropa, karena 11 gol ia cetak di momen kualifikasi Liga Champions (yang sayangnya gagal lolos fase grup), dan Europa League.

Itulah yang membuat Boniface menjadi komoditi panas pada awal musim ini. Tottenham Hotspur, Manchester United, Juventus dan AC Milan meminatinya dengan serius, tetapi Victor Boniface hanya tergoda pada panggilan telepon Xabi Alonso dari Bayer Leverkusen.

Dengan statistik yang gemilang sejak pertengahan musim bersama Xabi, Leverkusen sudah mendaptkan kepingan puzzle yang hilang dalam diri Boniface. Xabi Alonso melepas Moussa Diaby dan Sardar Azmoun serta mendudukkan Patrick Schick di bangkucadangan untuk pemilik nomor punggung 22 di klub. Angka transfernya cukup murah, yakni senilai 20.5 juta Euro untuk pemain berusia 23 tahun.

Setengah musim dijalani bersama Leverkusen dengan gemilang, Boniface bukukan 16 gol dan 8 assist dari 23 laga bersama Die Bayer. Sebagai penyerang tengah, ia mampu membuat segitiga yang baik dengan Florian Writz dan Jonas Hofmann. Suplai bola dari Alex Grimaldo dan Frimpong-pun memudahkannya untuk tambah pundi-pundi gol. Secara keseluruhan, Leverkusen merupakan tempat terbaik untuknya sekarang, sebelum langkah besar berikutnya ke klub-klub besar. Setidaknya denga menempati posisi pertama di Bundesliga, ia bisa mengisi CV nya dengan gelar juara lagi di ajang liga. Tahun lalu itu sudah dicapainya bersama Union Saint-Gilloise di Jupiler LEague, Belgia.

Dalam Januari hingga Februari ini, kita akan disuguhkan kemampuan Victor Boniface yang akan berduet dengan pemain terbaik Afrika, Victor Osimhen, di ajang AFCON 2023. Dengan predikat sebagai salah satu unggulan, Boniface diharapkan membantu Nigeria dapat berprestasi di ajang ini, yang tentunya akan semakin menarik minat banyak klub Eropa di akhir musim. Betul tidak, Chelsea?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun