Performa gelandang Inggris berusia 20 tahun ini diharapkan tidak mengendur, meski Carlo Ancelotti tetap memagari bahwa pemainnya itu "tidak diharapkan untuk cetak banyak gol". Di Real Madrid, Jude dan rekan-rekannya masih mempunyai kans untuk sapu bersih semua gelar. Mereka sekarang di pucuk pimpinan La Liga, lolos fase gugur Liga Champions, lolos babak penyisihan Copa del Rey, serta tengah pekan ini sedang berjuang di Arab Saudi untuk juarai mini kompetisi, Piala Super Spanyol.
Dunia kini berada dalam genggaman Jude Bellingham, namun ia tetap harus konsisten tunjukkan potensi dan vibes positif-nya (yang terekam beberapa kali dalam candid-video), serta berharap tidak ada cedera buruk yang menimpanya.
2. Harry Kane
Meninggalkan Tottenham Hotspur dengan sedikit lagi peluang menjadi raja gol Premier League gantikan Alan Shearer, tentu Harry Kane punya banyak perhitungan matang untuk mengarungi musim Bundesliga bersama Bayern Munchen. Di awal musim lalu, saga Harry Kane cukup menyita publik, setelah ia tersedia di bursa transfer keluar oleh Tottenham Hotspur.Â
Manajer baru Spurs, Ange Postecoglu sudah berusaha menahannya, dan melibatkannya dalam beberapa partai persahabatan awal musim. Manajemen juga sudah memagarinya dengan minimal harga 120 juta Euro plus menempatkan klub non-Inggris sebagai prioritas.
Sempat dikabarkan akan merapat ke Manchester United, ternyata Bayern Munchen mampu menebusnya secara cash diangka 100 juta Euro pada 12 Agustus 2023, atau seminggu jelang Bundesliga kick-off.
Hasilnya? Kapten Timnas Inggris ini tetap bertaji di Jerman dengan cetak 25 gol dan 8 assist dalam 22 laganya bersama The Bavarians. Harry Kane juga hampir selalu tampil penuh dalam 15 partai Bundesliga, menunjukkan fisik yang prima pemain berusia 30 tahun ini.
Dalam formasi 4-2-3-1 Thomas Tuchel, Harry Kane mendapatkan posisi sama seperti ketika ia di Spurs, yakni number 9 yang bisa drop ke bawah untuk mencari bola dan memberi assist. "Kemudahannya" bermain di Bayern banyak terbantu oleh peran Jamal Musiala, Leroy Sane dan Kingslay Koman yang juga aktif dalam membuka ruang penyerangan. Berbeda ketika di Spurs, dimana ia hanya mendapati Son Heung-min saja sebagai tandem sehatinya.Â
Banyaknya gol tap-in di musim ini juga menunjukkan Kane sebenarnya tidak memiliki distance-coverage sebesar saat ia di Premier League. Inilah yang membuatnya akan tetap bugar hingga akhir musim, dan diharapkan berlanjut hingga EURO 2024 nanti.
Semoga pilihannya pindah ke FC Hollywood dapat lepaskan dahaga nirgelar bagi pemilik rekor pencetak gol terbanyak Timnas Inggris.
3. Yann Sommer