Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harta Karun Serie A yang Berasal dari Argentina Itu Bernama Valentin Carboni (Wonderkid Series)

7 Januari 2024   09:43 Diperbarui: 7 Januari 2024   10:32 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Carboni punya kecenderungan untuk memberikan assist daripada mencetak gol di masa kecilnya, meskipun kini ia sadar bahwa di posisi 10 atau 11, gol adalah tolak ukur utama juga. 

Jadi, selain progresi bertahan, hal yang perlu ia kembangkan lagi adalah insting gol di depan gawang. Semakin banyak tembakan yang ia lakukan akan memperbesar peluangnya cetak gol. Inilah yang kerap dilupakan pemain stylish yang inginnya mencetak gol dengan melewati beberapa orang termasuk penjaga gawang. Lionel Messi dan Mohammed Salah bisa panjang masa jayanya karena hal ini, akurasi!

Dokumentasi Carboni saat jalani pemusatan latihan bareng Lionel Messi. Facebook/Fabrizio Romano
Dokumentasi Carboni saat jalani pemusatan latihan bareng Lionel Messi. Facebook/Fabrizio Romano

Prospek 

Carboni dan keluarganya pasti memiliki dilema terkait prospek Valentin saat ini. Pastinya, musim ini ia sudah tepat berada di Monza dan sudah mulai dapatkan kepercayaan penuh dari pelatih. Tinggal ia menyelesaikan musim sebagai pemain pinjaman dengan angka yang signifikan lewat gol dan assistnya, karena Carboni pasti punya kemampuan itu.

Musim depanlah yang membuatnya puyeng, setelah kembali lagi ke Inter Milan. Alasan terbesarnya adalah formasi Simone Inzaghi tidak mengakomodir posisi pemain seperti dirinya, yakni 3-5-2. Jika ingin bertahan di La Beneamata, Carboni harus bisa menyesuaikan di antara 2 posisi. 

Pertama, sebagai suksesor Henrikh Mkhtiaryan yang sudah uzur di posisi gelandang, atau sebagai pelapis kapten tim Lautaro Martinez sebagai second striker. Untuk bertahan di Inter, sepertinya opsi mengasah kemampuan bertahan lebih baik daripada menunggu Lautaro cedera atau skorsing untuk bermain.

Opsi pindah juga pasti dipikirkan oleh Carboni, karena pemain sepertinya bisa bermain di tim manapun. Untuk tim Serie A, Napoli yang andalkan 3 pemain depan bisa jadi pilihan terbaik, karena tentu akan jadi trisula menakutkan jika keberadaannya melengkapi Victor Osimhen dan Kvaratskhelia. Belum lagi tim Naples akan dapatkan Lazar Samardzic sebagi gelandang tengah. Mengerikan!

Pilihan ke luar Italia juga bisa diambil, semisal mengikuti program peremajaan skuad PSG di Ligue 1 atau ke La Liga bersama tim tier 2 seperti Real Sociedad dan Girona. Dengan mendapatkan porsi reguler di tim kelas dua, dalam 2 tahun ia akan siap untuk mengarungi peluang bergabur dengan tim-tim besar Liga Champions. Bakatnya terlalu besar untuk terus dipendam di Inter Milan.

Hal terakhir yang menjadi pertimbangan Carboni tentunya dalam memilih Tim Nasional yang akan dibelanya. Ia masih punya peluang gabung Argentina atau Italia karena hanya bermain di kategori umur bagi mereka. Jika realistis, Valentin Carboni bisa memilih Italia yang tengah kesulitan mencari pemain bertipe playmaker. Hanya tersedia Lorenzo Pellegrini dan rekan Carboni, Andrea Colpani yang juga angin-anginan. Ia bisa menjadi pemain nomor 10 sejati di Gli Azzurri.

Tetapi nampaknya hatinya sudah mantap untuk bersaing di Timnas Argentina sebagai satu dari banyak calon pengganti Lionel MEssi. Simak nama-nama berikut, Claudio Echeverri, Thiago Almada, Mathias Soule, Paulo Dybala, hingga Alexis Mac Allister adalah para pesaingnya ke depan. Benar ia merupakan pilihan utama di Argentina U-20 asuhan Mascherano, tetapi publik Argentina sudah mendambakan Echeverri sebagai titisan King Leo. Situasi ini sama seperti saat Maradona pensiun tahun 1990an, dimana banyak calon penggantinya seperti Veron, Claudio Lopez, Ortega, Riquelme, hingga Aimar, namun malah berbuah kegagalan untuk timnas Argentina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun