Dua adegan paling ikonik yang saya catat di film ini, antara lain ketika karakter Tarak mendapatkan tantangan menunggangi Gagak Raksasa. Seperti Jake Sully menaklukkan Ikran di Avatar pertama, Tarak mampu kendalikan gagak raksasa itu, hingga sebuah adegan ia harus meloncat dari tebing untuk kembali ke punggung sang gagak. Snyder menambahkan adegan slow motion -memang selalu begitu-, dan terkesan seperti iklan produk yang hanya boleh tayang di atas jam 10 di TV nasional. Tahu kan? Momennya kalau dipotong 3 menit hingga Tarak kemabali kehadapan Kora, bisa langsung dimasukkan sebagai skenario iklan yang mahal.
Kedua adalah ketika Kora mengajak Jenderal Titus untuk ikut bergabung dengan kelompoknya. Di tengah tawaran Kora, Titus menjelaskan bahwa pasukannya telah habis, mati semua dibunuh oleh imperium. Dan ia kini tidak mempunyai apa-apa lagi untuk diperjuangkan. Kora pun menjawab dengan nada ambisius "If it's not a redemption, what about revenge? - Jika ini bukan untuk Penebusan, bagaimana dengan Balas Dendam?"Â
Rebel Moon-Part One: A Child of Fire masih bisa disaksikan di Netflix dengan link berikut. Jika di IMDb, karya Zack Snyder ini mendapat nilai cukup rendah di angka 5.6/10 (per 6 Januari 2024), maka menurut saya tidaklah seburuk itu. Saya memberikan rating 7/10 untuk film pertama ini, dan sepertinya akan menjanjikan pertarungan lebih epik dan kolosal di Part keduanya nanti.Â
Salam
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H