Nah, di film kedua ini, portal dimensi akan sangat sering terbuka karena adanya Spider-Society. Ada banyak sekali versi Spider-Man yang muncul dengan latar belakang, dialog dan kecepatan yang berbeda.Â
Contoh paling kasat mata adalah Spider-Punk, yang gerakannya jauh lebih cepat daripada Spider-Man lainnya karena ia berasal dari Universe-Punk. Maka dari itu, imajinya seperti kita membaca majalah secara perlahan, tetapi di dalamnya ada sebuah buku komik yang  terus terbuka dengan cepat.
Untuk pengisi suara di film yang rilis tanggal 31 Mei 2023 di Indonesia ini menghadirkan banyak buntang, antara lain : Shameik Moore (Miles Morales), Hailee Steinfeld (Gwen Stacy), Oscar Isaac (Miguel O'Hara), Brian Tyree Henry (Jeff Morales), Daniel Kaluuya (Hobie Brown/Spider-Punk) dan Jason Schwartzman (Spot)
Sinopsis:
Film diawali dari flashback momen perpisahan Gwen Stacy dan Miles Morales di film pertama, dimana ternyata keduanya sama-sama menanggung rindu. Kerinduan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga sebagai sahabat, dan terutama rindu akan aksi berbahaya sebagai masing-masing Spider-Man.
Hingga akhirnya muncul beberapa Spider-Man lain yang mengatasnamakan sebagai Spider-Society, bertugas menangkap musuh-musuh Spider-Man yang melintasi universe. Grup ini dipimpin oleh Spider-Man kuat bernama asli Miguel O'Hara.
Miles Morales masihlah bermasalah dengan sekolahnya, karena ia memang tidak terlalu suka dengan dunia pendidikan. Ia hanya ingin beraksi membasmi kejahatan, sama seperti ayahnya, Jeff, yang adalah seorang polisi. Hubungan anak rebel dan ayah patriarki jadi gema yang menggaung di sepanjang film. Merasa relevan?
Di universe Miles ini, muncullah villain yang menjadi pengantar lintas universe, yakni Spot. Berbentuk manusia dengan hanya warna putih dan titik hitam di tubuhnya, Spot mempunyai kelebihan bisa berpindah tempak seenaknya, meski sebenarnya bukanlah tandingan Miles Morales yang lebih pintar.
Akhirnya datanglah sebuah momen dimana Miles Morales bertemu dengan para Spider-Society tersebut, tentu bersama Gwen, dan mereka melakukan perjalanan lintas universe untuk mencari sebuah makna dari kata "Pengorbanan". Spot memainkan peran trouble-maker nya dengan apik, sehingga Miles Morales harus dihadapkan pada musuh terkuat yang lain di ending film.
Jika kita mengira film ini berakhir happy ending, kita haruslah menunggu sampai akhir untuk sadar bahwa Spider-Man across the Spider-Verse adalah film kedua dari sebuah trilogi. Muncullah sang calon musuh besar berikutnya di film pamungkas nanti, bernama Prawler. Dia adalah versi Spider-Man yang terlihat sangat jahat dan menjadi ketua perkumpulan penjahat di universenya. Dan dia adalah... Miles Morales.
Untuk melihat lebih lengkap film dengan durasi 2 jam 20 menit ini, saya bisa menganjurkan pembaca untuk menotonnya secara resmi di Netfilx, AppleTV, ataupun GoogleTV.Â