Alvaro Morata tidak mau sia-siakan kesempatan meski babak pertama mau habis. Menit ke 44' ia menunjukkan kelasnya sebagai seorang penyerang. Menerimaa umpan terobosa Rodrigo de Paul, Morata membawa bola sendiri mengecoh Daley Blind dan Eric Garcia, sebelum ia taklukkan Gazzaniga dengan sontekan mendatar. Tidak ada ekspresi senang di wajahnya, Morata hanya ingin segera memulai ulang laga karena timnya masih tertinggal.Â
Morata sempat cetak gol lagi di menit ke 46' setelah taklukkan Gazzaniga dari dekat. Namun jelas-jelas posisinya offside saat terima umpan Samuel Lino, dan VAR pun mengamininya. Babak pertama pun berakhir dengan skor 3-2 untuk Girona.
Diego Simeone mersepon di babak kedua, dengan memasukkan fullback Timnas Argentina, Nahuel Molina gantikan Samuel Lino. Ini berarti Molina akan mengisi flank kanan, sementara Rodrido Riquelme akan dipindah ke sisi kiri. Tim Atletico pun menyambut perubahan ini dengan lima peluang didapatkan dalam 10 menit awal babak kedua. Morata, Gimenez dan Griezmann masih belum bisa menaklukkan Gazzaniga, sebelum gol penyama lahir di menit ke-54'.Â
Lagi-lagi kombinasi dari Rodrigo De Paul dan Alvaro Morata membebaskannya di titik yang sama dengan gol kedua tadi, namun kali ini Morata memilih sedikit melakukan chip untuk taklukkan Gazzaniga untuk ketiga kalinya. Skor menjadi imbang 3-3 dan game-on.
Kedua tim memilih lebih berhati-hati setelah skor imbang, dimana peluang hanya didapatkan Rodrigo De Paul dan Artem Dovbyk di setengah jam menit berikutnya. Michel memasukkan Arnau Martine, Jhon Solis, dan Stuani untuk gantikan Pablo Torre, Valery dan Dovbyk. Sementara Simeone merespons dengan merotasi Riquelme, De Paul dan Griezmann. Simeone juga memutuskan mempertahankan kedudukan ini setelah mengganti Morata untuk Cesar Azpilicueta di menit ke 89'.
Namun tim Girona memang tak ingini hasil imbang. Mereka cetak gol penentu kemenangan di menit ke-91! Ivan Martin masuk sendirian ke kotak penalti menghadapi 3 pemain Atletico. Ia melakukan tembakan dengan kaki kirinya disaat mendapatkan celah, dan bola tendangannya melambung sempurna ke kanan atas gawang Jan Oblak. Kiper Atletico itu pun marah kepada ketiga rekannya yang gagal menutup tembakan itu, dan sia-sialah perjuangan mereka di 90' menit laga ini.
Wasit Fernandez meniupkan peluat akhir pertandingan, dan ini adalah kemenangan pertama Michel atas Diego Simeone. Hasil ini juga merupakan kemenagan pertama Girona atas Atletico Madrid di ajang resmi.
Komentar Michel Seusai Laga
Selepas laga, meski senang sekali atas kemenangan timnya, Michel menolak jika dikatakan timnya berhasil saingi Real Madrid di klasemen La Liga. Poin mereka kini kembali sama dengan 48 poin. Michel tetap mengatakan obyektif timnya adalah lolos ke Liga Champions.
"Kami tidak bisa mengikuti ritme Madrid, kami tidak ingin memberi label itu pada diri kami sendiri (sebagai penantang gelar). Untuk membicarakan hal-hal yang lebih besar, seperti Liga Champions, kami harus lolos ke 10 pertandingan terakhir, lalu saya akan siap membicarakan tujuan kami selanjutnya. (Memenangkan liga) bukanlah tujuan, tujuannya adalah pertama-tama memikirkan pertandingan demi pertandingan, dan mencoba mencapai Eropa, yang sudah menjadi kesuksesan bagi kami." ujarnya dikutip dari barrons.
Dengan jarak atas Atletico menjadi 10 poin, berarti Granada akan menantikan Barcelona yang berada di peringkat ke-4 terpeleset atas Las Palmas nanti malam. La Liga masih akan seru dengan persaingan Los Blanchos dan Girona, dan tentunya banyak penonton netral menginginkan kejutan Cinderella Story ini berakhir indah untuk tim Catalan, Girona FC.