Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola

Meski Morata Hattrick, Girona Bisa Tunjukkan Taji Sebagai Tim Penantang Gelar La Liga

4 Januari 2024   09:09 Diperbarui: 4 Januari 2024   15:40 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Artem Dovbyk rayakan kemenangan Girona. (photo:AFP/CRISTINA QUICLER) via kompas.id  

Bermain setelah mengetahui hasil Real Madrid menang 1-0 atas Mallorca, tidak membuat Girona FC merasa gentar. Tim kejutan La Liga musim ini mampu tampil apik di kandangnya, Stadion Montilivi, dan mengalahkan Atletico Madrid dalam drama 7 gol pada Kamis (4/1) dini hari. Kehebatan Alvaro Morata di kubu Atletico yang cetak hattrick di laga ini, masih belum mampu menolong timnya kalah 3-4 dari Blanquivermells, Girona.

Michel, sang pelatih, ternyata menepati ucapannya ingin menambah jarak dengan peringkat ke-3,Atletico Madrid, menjadi 10 poin. Memainkan partai akhir di fase pertama La Liga di Jornada ke-19, Michel menerapkan formasi yang tidak pernah dipakainya di musim ini 4-4-1-1. Tujuannya jelas, menumpuk pemain di lini tengah yang mana merupakan keunggulan dari Atletico Madrid yang memiliki pemain berkarakter seperti Koke, Rodrigo De Paul dan Marcos Llorente. Artem Dovbyk tetap menjadi andalan di lini depan, kali ini ditemani oleh Pablo Torre sebagai second striker.

Sementara Diego Simeone mempertahankan formasi tim terbaiknya yang minus Stefan Savic karena skorsing kartu merah. Duet Griezmann dan Morata masih jadi andalah, dengan sisi sayap diserahkan pada Lino dan Rodrigo Riquelme, eks Girona. Axel Witsel menjadi salah satu dari trio di belakang bersama Hermoso dan Jose Gimenez. BACA : Jelang Girona vs Atletico Madrid: Kesempatan Girona Unjuk Gigi sebagai Penentang Gelar.

Jalannya Pertandingan

Girona dengan dukungan penuh dari suporternya yang memenuhu Montilivi, langsung tancap gas di awal laga. Mereka bisa cetak gol cepat di menit ke-2 lewat aksi Valery Fernandez. Umpan dari pemain akademi Barcelona, Pablo Torre dari lini tengah, berhasil dikuasai Valery di sisi kiri dan melakukan tusukan di luar kotak penalti. Axel Witsel memberikan ruang bagi Valery untuk melakukan tembakan melengkung yang menghujam kiri atas gawang Jan Oblak dengan sempurna.

Atletico langsung terjingkat dan mulai keluar dari sarangnya. Menit ke-5 Mario Hermoso mendapat kesempatan melakukan tembakan dari sudut sempat sebelah kiri, namun masih bisa di block oleh Paulo Gazzaniga.

Menit ke-14, gol yang ditunggu Los Colchoneros akhirnya datang juga. Rodrigo De Paul dari tengah lapangan memberi umpan lambung pada Antoine Griezemann yang berhasil menjangkaunya dengan sundulan. Bola pantul itu langsung membebaskan Alvaro Morata yang mencari ruang kosong di lini pertahanan Girona. Penyerang Timnas Spanyol lebih cepat dari kompatriotnya Eric Garcia, dan melepaskan tembakan menyilang yang tidak bisa dijangkau oleh Gazzaniga. VAR melakukan check untuk kemungkinan offside pada Morata, dan layar menunjukkan gol tersebut sah. Wasit Alejandro Jose Hernandez memberikan acungan jempol pada hakim garisnya, karena keputusan jeli yang dibuat sebelum intervensi VAR.

Koke membuat kesalahan yang berujung gol kedua Girona! Menit ke 26', menguasai bola di daerah sendiri setelah dapati umpan Griezmann, Koke terlalu lama berfikir untuk backpass ke belakang. Ivan Martin berhasil "menyerondol" bola dari penguasaan Koke dan melepaskan tembakan kaki kiri yang masih bisa dihalau dengan gemilang oleh Jan Oblak. Malang bagi kiper Slovenia, bola tepisannya tepat menuju jalur sepak Savio yang langsung mengirim bola ke kiri bawah gawang Atletico.

Gol Savio ini adalah buah utak-atik strategi Michel karena biasanya ia menempati posisi winger kiri. Namun di laga ini ia didapuk menjadi gelandang kanan dengan kaki terkuatnya adalah kaki kiri. Gol ini juga merupakan yang ke-5 baginya di La Liga sejauh ini.

Girona semakin menjauh lagi lewat gol yang dicetak Daley Blind menit ke-39. Dalam skema set-piece, Pablo Torre berikan crossing ke arah kerumunan pamain di depan gawang Oblak. Artem Dovbyk yang membelakangi gawang, mencoba menjangkau dengan ujung sepatunya. Sentuhannya pelannya itu tidak merubah arah bola, tepat mengenai Daley Blind yang ada di tiang jauh. Gol yang dicetak Blind sempat ditinjau lagi oleh VAR, hakim wasit garis lagi-lagi benar dengan keputusan awalnya. Girona pun unggul dua gol atas Atletico.

Alvaro Morata tidak mau sia-siakan kesempatan meski babak pertama mau habis. Menit ke 44' ia menunjukkan kelasnya sebagai seorang penyerang. Menerimaa umpan terobosa Rodrigo de Paul, Morata membawa bola sendiri mengecoh Daley Blind dan Eric Garcia, sebelum ia taklukkan Gazzaniga dengan sontekan mendatar. Tidak ada ekspresi senang di wajahnya, Morata hanya ingin segera memulai ulang laga karena timnya masih tertinggal. 

Morata sempat cetak gol lagi di menit ke 46' setelah taklukkan Gazzaniga dari dekat. Namun jelas-jelas posisinya offside saat terima umpan Samuel Lino, dan VAR pun mengamininya. Babak pertama pun berakhir dengan skor 3-2 untuk Girona.

Diego Simeone mersepon di babak kedua, dengan memasukkan fullback Timnas Argentina, Nahuel Molina gantikan Samuel Lino. Ini berarti Molina akan mengisi flank kanan, sementara Rodrido Riquelme akan dipindah ke sisi kiri. Tim Atletico pun menyambut perubahan ini dengan lima peluang didapatkan dalam 10 menit awal babak kedua. Morata, Gimenez dan Griezmann masih belum bisa menaklukkan Gazzaniga, sebelum gol penyama lahir di menit ke-54'. 

Lagi-lagi kombinasi dari Rodrigo De Paul dan Alvaro Morata membebaskannya di titik yang sama dengan gol kedua tadi, namun kali ini Morata memilih sedikit melakukan chip untuk taklukkan Gazzaniga untuk ketiga kalinya. Skor menjadi imbang 3-3 dan game-on.

Kedua tim memilih lebih berhati-hati setelah skor imbang, dimana peluang hanya didapatkan Rodrigo De Paul dan Artem Dovbyk di setengah jam menit berikutnya. Michel memasukkan Arnau Martine, Jhon Solis, dan Stuani untuk gantikan Pablo Torre, Valery dan Dovbyk. Sementara Simeone merespons dengan merotasi Riquelme, De Paul dan Griezmann. Simeone juga memutuskan mempertahankan kedudukan ini setelah mengganti Morata untuk Cesar Azpilicueta di menit ke 89'.

Namun tim Girona memang tak ingini hasil imbang. Mereka cetak gol penentu kemenangan di menit ke-91! Ivan Martin masuk sendirian ke kotak penalti menghadapi 3 pemain Atletico. Ia melakukan tembakan dengan kaki kirinya disaat mendapatkan celah, dan bola tendangannya melambung sempurna ke kanan atas gawang Jan Oblak. Kiper Atletico itu pun marah kepada ketiga rekannya yang gagal menutup tembakan itu, dan sia-sialah perjuangan mereka di 90' menit laga ini.

Wasit Fernandez meniupkan peluat akhir pertandingan, dan ini adalah kemenangan pertama Michel atas Diego Simeone. Hasil ini juga merupakan kemenagan pertama Girona atas Atletico Madrid di ajang resmi.

Komentar Michel Seusai Laga

Selepas laga, meski senang sekali atas kemenangan timnya, Michel menolak jika dikatakan timnya berhasil saingi Real Madrid di klasemen La Liga. Poin mereka kini kembali sama dengan 48 poin. Michel tetap mengatakan obyektif timnya adalah lolos ke Liga Champions.

"Kami tidak bisa mengikuti ritme Madrid, kami tidak ingin memberi label itu pada diri kami sendiri (sebagai penantang gelar). Untuk membicarakan hal-hal yang lebih besar, seperti Liga Champions, kami harus lolos ke 10 pertandingan terakhir, lalu saya akan siap membicarakan tujuan kami selanjutnya. (Memenangkan liga) bukanlah tujuan, tujuannya adalah pertama-tama memikirkan pertandingan demi pertandingan, dan mencoba mencapai Eropa, yang sudah menjadi kesuksesan bagi kami." ujarnya dikutip dari barrons.

Dengan jarak atas Atletico menjadi 10 poin, berarti Granada akan menantikan Barcelona yang berada di peringkat ke-4 terpeleset atas Las Palmas nanti malam. La Liga masih akan seru dengan persaingan Los Blanchos dan Girona, dan tentunya banyak penonton netral menginginkan kejutan Cinderella Story ini berakhir indah untuk tim Catalan, Girona FC.

*Berikut penulis sertakan artikel Wonderkid Series yang akan selalu di update

1. Wajah Masa Depan PSG dan Timnas Prancis itu Bernama Warren Zaire-Emery

2. Roony Bardghji, Mutiara Swedia Kelahiran Kuwait Siap Taklukkan Eropa

3. Mengenal Arthur Vermeeren, Bocah Belgia Perebut Hati Barcelona

4. Siapakah Gabriel Moscardo? Salah Satu Berlian Langka dari Negeri Samba

5. Assane Diao, Emas Temuan Manuel Pellegrini yang Masuk Radar Manchester United

6. Mengenal Leny Yoro, Bek Muda Prancis dengan Perpaduan Raphael Varane dan Virgil Van Dijk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun