Sementara pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson, menyebut timnya layak mendapatkan satu poin, dan kegagalan ini dikarenakan penggunaan 2 wasit di sebuah laga. Maksudnya adalah wasit lapangan, yang bisa diintervensi oleh wasit VAR.
"Kami hanya harus menerima bahwa ada dua wasit di setiap pertandingan dan setiap kali sesuatu terjadi di lapangan permainan dan wasit membuat keputusan, Anda masih harus menunggu beberapa menit untuk berjaga-jaga jika ada orang di studio, ada yang tidak berbisik di telinganya. kudengar dia melihat sesuatu yang berbeda" kata Hodgson seusai laga dikutip dari allfootballapp.com.
Meski demikian pada akhirnya secara obyektif penalti itu layak diberikan, dan Palace juga tertolong VAR saat gol Nico Jackson dianulir. Sebuah perubahan memang membutuhkan waktu lama untuk diterima menjadi kebiasaan, tapi setidaknya VAR kali ini mengambil peran terbaik di dalam fungsi utamanya sebagai "blind-spot-eye" untuk wasit yang bertugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H