Bagaimana Jalannya Laga?
Michel menurunkan skuad terbaiknya dengan Artem Dovbyk yang sudah full-fit di lini depan dalam skema 3-4-2-1. Penyerang Ukraina ini cetak gol pertama di laga ini menit 12', setelah selesaikan umpan Viktor Tsygankov yang lolos dari jebakan offside pemain belakang Barcelona.Â
Robert Lewandowski membalas 7 menit berselang. Menit ke-19' ia menanduk masuk sepak pojok Raphinha dengan keras hingga tak bisa ditahan Paulo Gazzaniga.
Di akhir menit ke 39', Miguel Gutierrez yang berulang kali sebabkan lini kanan pertahanan Blaugrana kerepotan, berhasil merangsek hingga ke dalam kotak penalti. Ia lepaskan tendangan kaki kiri yang tak kuasa dibendung kiper cadangan Inaki Pena. 2-1 untuk tim tamu bertahan hingga babak pertama berakhir.Â
Pada menit ke 80', serangan balik direct Girona menemui kepala Cristhian Stuani yang gantikan Dovbyk. Penyerang gaek Uruguay ini arahkan bola kepada Valery Fernandez yang berhasil kalahkan Jules Konde dalam duel, langsung hantarkan bola ke pojok kiri bawah gawang Inaki Pena. Serangan bertubi-tubi Barca dibayar mahal dengan ketidakmampuan atasi sebuah serangan Girona ini.
Barcelona mendekat setelah Gundogan memutar badannya untuk menendang bola ke gawang Gazzaniga di injury time menit 91'.
Asa yang timbul di kubu tuan rumah langsung padam, karena Cristhian Stuani cetak gol penutup menit ke 94' melalui tap-in mudah ke gawang Pena. Savio yang mampu masuk ke sudut sempit sebelah kanan pertahanan Barca mampu mengangkat bola ke tiang jauh yang segera disambut pemain nomor 7 dengan sekali sentuh. Betul-betul pertahanan yang buruk dari juara bertahan karena mampu dipermainkan di dalam kotak pinalti oleh 3 orang pemain Girona.Â
Skor 2-4 ini membuat Girona FC naik ke puncak La Liga, sementara Barcelona harus turun ke posisi ke-4, dengan poin 34, sama dengan Atletico Madrid yang berada di atasnya. Hanya saja, Atletico Madrid menyimpan sebuah laga tunda melawan Sevilla untuk semakin menjauhi mereka. Sebuah pekerjaan tidak mudah yang akan dihadapi Barcelona di sisa musim, karena duo Madrid tengah dalam konsistensi yang tinggi, plus sebuah tim kuda hitam yang kuat bernama Girona FC.
