Bertandang ke Stadion Lluis Companys, kandang sementara Barcelona, tidak membuat Girona FC gentar. Mereka benar-benar menunjukkan bahwa peringkat ke-2 yang diduduki sebelum laga ini bukan merupakan sebuah kebetulan. Skuad asuhan Michel mampu menutup laga dengan kemenangan meyakinkan 4-2 atas Blaugrana di Jornada 16 La Liga, Senin (11/12) dinihari.Â
Lalu bagaimana hasil ini bisa pecahkan rekor dan penuhi target mereka di La Liga?
Michel, pelatih Girona yang berusia 48 tahun, tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya setelah peluit akhir laga dibunyikan. Setelah bersalaman dengan Xavi Hernandez, entrenador Barcelona, ia memeluk satu persatu pemain dan asistennya di bench, sebelum menuju ke sebelas pemain tersisa di dalam lapangan. Daley Blind, Miguel Gutierrez dan pencetak gol akhir Cristhian Stuani menyambut dengan sangat gembira pelatih yang sudah memecahkan sebuah rekor klub.
Rekor itu adalah kemenangan perdana di sebuah laga kompetitif melawan Barcelona. Girona FC yang didirikan sejak 1930, lebih banyak berkecimpung di Segunda Division, sehingga total hanya 3 musim yang pernah dijalani sebagai peserta La Liga selain musim ini, yakni 2017/2018, 2018/2019 dan 2022/2023. Dari total 6 pertemuan sebelumnya, Barcelona memenangkan 4 laga dan 2 berakhir seri. Sebenarnya Girona pernah kalahkan Barcelona, namun itu hanyalah sebuah laga persahabatan pramusim bertajuk Catalonia Cup yang mereka menangi 1-0 pada 2017.Â
Jadi mulai sekarang Barcelona harus mewaspadai tetangga sebelahnya itu sebagai sebuah tim contender yang bukan kaleng-kaleng. Sejak dibeli Sheikh Mansour di bawah naungan City Football Group tahun 2017, Girona FC kini telah bertransformasi dari sekedar "tempat penitipan" pemain muda Manchester City, menjadi sebuah tim penantang di La Liga. Ada nama Txiki Begiristain dan Pere Guardiola (saudara Pep Guardiola) yang juga turut campur tangan dalam pengelolaan klub ini.
 Kemenangan 4-2 ini juga disikapi Michel dengan tetap membumi. Ia mengatakan bahwa terkait peluang timnya merebut La Liga, ia masih belum memikirkannya. Yang pasti ia sudah memenuhi sebuah target klub musim ini.Â
"Saya tidak tahu apakah kami dapat memenangkan gelar La Liga. Itu bukanlah target utama kami melainkan klub-klub seperti Barcelona. Saya juga sudah mengatakan hal ini kepada Xavi Hernandez," katanya.
Lalu Michel juga menambahkan, "Kami telah aman dengan 41 poin. Kami telah mewujudkan target yang ingin kami raih musim ini."
40 poin adalah angka minimum yang biasanya dibutuhkan tim untuk lolos dari degradasi di sebuah kompetisi berisi 20 tim. Sesuai pernyataan dari Michel, bahwa manajemen sebenarnya hanya memberikan target mutlak musim ini ,untuk bertahan di La Liga. Sekarang ekspektasi itu pasti akan meningkat karena tim pinggiran Catalonia ini tengah puncaki La Liga setidaknya hingga Jornada 16 dengan 41 poin, unggul 2 angka dari Real Madrid pesaing terdekatnya.
Bagaimana Jalannya Laga?
Michel menurunkan skuad terbaiknya dengan Artem Dovbyk yang sudah full-fit di lini depan dalam skema 3-4-2-1. Penyerang Ukraina ini cetak gol pertama di laga ini menit 12', setelah selesaikan umpan Viktor Tsygankov yang lolos dari jebakan offside pemain belakang Barcelona.Â
Robert Lewandowski membalas 7 menit berselang. Menit ke-19' ia menanduk masuk sepak pojok Raphinha dengan keras hingga tak bisa ditahan Paulo Gazzaniga.
Di akhir menit ke 39', Miguel Gutierrez yang berulang kali sebabkan lini kanan pertahanan Blaugrana kerepotan, berhasil merangsek hingga ke dalam kotak penalti. Ia lepaskan tendangan kaki kiri yang tak kuasa dibendung kiper cadangan Inaki Pena. 2-1 untuk tim tamu bertahan hingga babak pertama berakhir.Â
Pada menit ke 80', serangan balik direct Girona menemui kepala Cristhian Stuani yang gantikan Dovbyk. Penyerang gaek Uruguay ini arahkan bola kepada Valery Fernandez yang berhasil kalahkan Jules Konde dalam duel, langsung hantarkan bola ke pojok kiri bawah gawang Inaki Pena. Serangan bertubi-tubi Barca dibayar mahal dengan ketidakmampuan atasi sebuah serangan Girona ini.
Barcelona mendekat setelah Gundogan memutar badannya untuk menendang bola ke gawang Gazzaniga di injury time menit 91'.
Asa yang timbul di kubu tuan rumah langsung padam, karena Cristhian Stuani cetak gol penutup menit ke 94' melalui tap-in mudah ke gawang Pena. Savio yang mampu masuk ke sudut sempit sebelah kanan pertahanan Barca mampu mengangkat bola ke tiang jauh yang segera disambut pemain nomor 7 dengan sekali sentuh. Betul-betul pertahanan yang buruk dari juara bertahan karena mampu dipermainkan di dalam kotak pinalti oleh 3 orang pemain Girona.Â
Skor 2-4 ini membuat Girona FC naik ke puncak La Liga, sementara Barcelona harus turun ke posisi ke-4, dengan poin 34, sama dengan Atletico Madrid yang berada di atasnya. Hanya saja, Atletico Madrid menyimpan sebuah laga tunda melawan Sevilla untuk semakin menjauhi mereka. Sebuah pekerjaan tidak mudah yang akan dihadapi Barcelona di sisa musim, karena duo Madrid tengah dalam konsistensi yang tinggi, plus sebuah tim kuda hitam yang kuat bernama Girona FC.
