Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

In Memoriam Terry Venables, Salah Satu Pelatih Terbaik Inggris

27 November 2023   20:09 Diperbarui: 27 November 2023   20:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribute to Terry Venables di pertandingan Premier League |  apnews.com

25 November 2023, Terry Venables meninggal dalam tidurnya ketika sedang berjuang melawan sakit dalam waktu yang lama, keluarga Venables pun menuliskan pesan,

"Sangat terpukul dengan kehilangan suami dan ayah yang luar biasa yang meninggal dengan damai setelah lama sakit. Kami meminta agar privasi diberikan pada saat yang sangat menyedihkan ini agar kami dapat berduka atas kehilangan pria baik, yang sangat beruntung kami miliki dalam hidup kami".

Dunia sepakbola Inggris berduka akan salah satu Pelatih Timnas Inggris terbaik yang pernah ada, wafat di usia 80 tahun dan telah meninggalkan banyak legacy di dunia sepakbola, bukan hanya Inggris tetapi juga di Spanyol dan Australia.

Sebagai pemain, ia merupakan didikan akademi Chelsea yang berhasil menembus tim inti peride 1960-1966. Gelar Piala Liga didapatnya bersama The Blues tahun 1965, dan kemudian menyeberang ke London Putih, Tottenham Hotspur pada 1966 dan turut berjasa memberikan gelar Piala FA tahun 1967. 

Total di kedua klub London, bersama masa akhir karirnya bersama QPR dan Crystal Palace, Terry Venables membuat lebih dari 500 penampilan liga dan membuat dua penampilan internasional untuk Timnas Inggris.

Karier melatihnya dimulai saat menjadi asisten pelatih Crystal Palace selama setahun mulai 1975, dan musim berikutnya diangkat sebagai kepala menggantikan Malcolm Allison. 

Empat tahun di Palace, Terry Venables pindah untuk menukangi QPR yang juga mantan klub nya ketika bermain. Empat tahun dihabiskan di sana pada 1980-1984 dengan total menangani selama 53 pertandingan. Prestasi di kedua klub itu adalah catatan bahwa ia membimbing Crystal Palace dan Queens Park Rangers naik ke divisi pertama.

Kemudian ia pindah ke Spanyol lewat jasa rekomendasi Sir Bobby Robson yang dekat dengan Wakil Presiden Barcelona, menerima panggilan dari Barcelona yang sedang mengalami krisis tanpa gelar dalam 11 tahun. 

Mendapatkan gelar El Tel dari publik Catalan, pelatih kelahiran Dagenham, 6 Januari 1943 berhasil mempersembahkan gela La Liga 1985 dan Copa Del Rey 1986 dengan beberapa pemain andalannya antara lain Bernd Schuster dan Gary Linaker. Total 173 laga dijalaninya sebagai pelatih Blaugrana, menjadikan Barcelona sebagai klub dengan pertandingan terbanyak yang pernah dilatihnya. (Sumber: transfermarkt)

Setelahnya, Venables kembali ke London menangani Tottenham Hotspur yang berhasil dibawanya juara Piala FA tahun 1991 dengan membawa kembali Gary Linaker dan menduatkannya dengan superstar Inggris, Paul Gascoigne.

Venables ditunjuk sebagai manajer tim nasional Inggris pada 28 Januari 1994 untuk mempersiapkan Three Lions dalam kampanye menjadi juara di depan publik sendiri. Dan dalam periode hanya dua tahun itulah ia diingat sebagai salah satu pelatih Timnas Inggris, setelah berhasil menyatukan berbagai bakat Britania seperti Alan Shearer, David Seaman, Gary Neville, Tony Adams, Paul Ince, Gareth Southgate, McManaman dan Paul Gascoigne dalam satu tim. Kemenangan 4-1 atas Belanda di pertandingan terakhir Grup A menjadi yang paling diingat dimana Inggris menampilkan performa di luar ekspektasi publiknya. 

Namun sayang langkah mereka gagal di Final melawan Jerman, dimana adu tos-tosan menelurkan seorang pesakitan bernama Gareth Southgate.Nama yang kini menjadi suksesor sekaligus sisa legacy dari sang gaffer, sedang membangun kekuatan Inggris untuk benar-benar mewujudkan "Footbal is coming home".

Sisa kepelatihannya dihabiskan sebagai pelatih Timnas Australia, Crystal Palace dan Leeds United. Ia juga kembali membantu Timnas Inggris sebagai asisten pelatih di periode kepelatihan Bryan Robson dan Steve McLaren, menunjukkan Venables tidak sungkan menurunkan derajatnya dalam menekuni dunia sepakbola yang dicintainya. 

Di masa pensiunnya, Terry Venables akhirnya pindah secara permanen ke Spanyol, di mana dia mengelola sebuah hotel dan restoran bersama istrinya, Yvette, di Alicante.

Berikut kutipan beberapa mantan kolega terhadap pelatih karismatik ini :

Garry Neville, "Seorang pria yang memberi saya kesempatan untuk bermain bagi negara saya dan tanpa keraguan menjadi pelatih Inggris nomor satu sepanjang karier saya."

Gareth Southgate, "Secara taktik luar biasa, ia memiliki sikap yang luar biasa, mampu menangani semua orang mulai dari pemain termuda hingga bintang terbesar. Dia berpikiran terbuka, berpikiran maju, menikmati hidup sepenuhnya dan menciptakan lingkungan yang brilian dengan Inggris yang memungkinkan para pemainnya berkembang dan memiliki salah satu turnamen paling berkesan dalam sejarah Inggris."  

Pep Guardiola, "Saya berusia 13, 14 tahun, pertama kali saya melihat Barca asuhan Terry Venables memenangkan La Liga. Dampaknya memang tidak lama, tapi cara bermainnya, saya ingat berbicara dengan teman yang bermain dengannya. Bukan hanya sebagai manajer, tapi sebagai orang yang sangat lucu... Pria yang baik."

Rest In Piece, Terry Venables

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun