Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Banyak yang Tutup Mata kepada Mali dan Ibrahim Diarra? Semifinal Piala Dunia U-17

27 November 2023   13:45 Diperbarui: 27 November 2023   16:01 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain nomor punggung 8 dan juga kapten Mali ini beroperasi di sayap kanan Timnas Mali. Ia total sudah mencetak 3 gol dan 3 assist diantara total 14 gol yang dicetak timnya. Masih belum cukup, ia merupakan pemain dengan rating tertinggi sepanjang turnamen versi Sofascore, dengan nilai rata-rata 8.30. Kapten Argentina Claudio Echeverri yang kita kira tampil paling baik sepanjang turnamen mempunyai nilai 8.04. Sebuah data yang bukan asal-asalan pastinya. 

Ibrahim Diarra kini masih bermain di Akademi Africa Foot, dengan 5 caps sebelum Pala Dunia U17 diperoleh saat mengantarkan Mali menjadi peringkat ke-4 Piala Afrika U17 tahun 2023. Di turnamen itu ia sudah menjadi pemain inti skuad Soumaila Coulibaly dengan torehan 3 assist dan main penuh dalam 5 laga. Di Indonesia, pria yang lahir 12 Desember 2006 itu hanya sekali diganti saat Mali sudah unggul telak atas Meksiko.

Kemampuannya dalam mengolah bola sangat khas pemain Afrika pada umumnya. Ia tidak terlalu banyak skill seperti Jay-Jay Okocha, tapi kecepatannya mampu dipadukan dengan satu dua sentuhan khas Eropa dengan akhiran tendangan yang tajam. Tingginya 1.8 M, membuatnya memungkinkan melakukan cover-ball dengan baik dan unggul dalam bola atas. Terakhir adalah staminanya yang terjaga dalam 90 menit. Terornya mampu menghadirkan bahaya bagi lawan di sepanjang laga. 

Mungkin penggemar Timnas Indonesia masih ingat nama pemain Maroko, Mohammed Hamony yang mencetak gol pemupus harapan Indonesia ke fase knockout. Ia mampu meneror sisi kanan pertahanan Indonesia hanya 75" menit sebelum kehabisan bensin, tapi Diarra mampu melakukannya di sepanjang laga. 

Jadi patut ditunggu sejauh mana Mali bisa mengatasi dirinya sendiri dan juga kiper Prancis Paul Argney di semifinal nanti. Mereka sudah cukup berpengalaman di ajang Piala Dunia U17 dengan sebelumnya dua kali menjadi semifinalis pada 2015 dan 2017. Langkah terjauhnya adalah menjadi finalis di tahun 2015 setelah dikalahkan Nigeria 0-2. 

Semifinal Piala Dunia U17 akan digelar Selasa, 28 November 2023. 

Selamat berjuang, Mali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun