Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Banyak yang Tutup Mata kepada Mali dan Ibrahim Diarra? Semifinal Piala Dunia U-17

27 November 2023   13:45 Diperbarui: 27 November 2023   16:01 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahim Diarra dkk setelah mencetak gol saat Mali vs Maroko. (Dok. X @FIFAWorldCup) 

Piala Dunia U-17 yang dihelat di Indonesia menyisakan dua babak lagi sebelum menelurkan juara dunia muda. Argentina akan berjumpa Jerman, sementara Prancis akan melawan Mali di semifinal yang dihelat di Stadion Manahan Solo.

Argentina sebagai perwakilan Amerika Selatan, mengalahkan tetangga sebelahnya Brasil 3-0 di perempat final. Nama Claudio Echeverri dipuja bak titisan Lionel Messi setelah lesakkan tiga gol. Semua gol Echeverri tampak persis dengan pergerakan King Leo dengan low centre of gravity nya dalam menggiring bola, kecepatan dalam berlari, serta akuratnya tendangan nomor 10 sekaligus kapten Argentina Muda ini. Hanya saja bagaikan cermin, Messi melakukan dengan kaki kiri, sedangkan Echeverri spesial dengan kaki kanannya.

Semifinalis lainnya adalah Jerman, yang mengalahkan Spanyol 0-1 lewat penalti Paris Brunner. Nama terakhir ini jadi protagonis setelah aksinya di kotak penalti Spanyol dijegal Hector Fort. Brunner sendiri yang mengeksekusinya, dan penyerang Borussia Dortmund ini berhasil cetak gol keduanya di ajang ini. Timnas Jerman adalah satu-satunya tim yang bisa memenangi setiap laga selama 90 menit hingga laga semifinal.

Berikutnya ada negara yang tidak berhenti menghasilkan permata sepakbola, Prancis. Mereka menggapai kemenangan sempurna di Grup E, sempat kesulitan melawan Senegal di 16 besar hingga adu penalti, dan bisa mengalahkan wakil Asia, Uzbekistan, di babak perempat final. Bintang mereka tak lain adalah kiper Paul Argney, yang gawangnya masih perawan sepanjang turnamen. Ia juga menjadi pahlawan saat tos-tosan melawan Senegal, saat Piala Dunia U-17 memasuki fase 16 besar.

Lalu, bagaimana dengan semifinalis terakhir asal Afrika? Mali lebih dari sekedar mampu untuk menjadi juara dunia di ajang ini.

Perjalanan skuad asuhan Soumaila Coulibaly ini seharusnya bisa semulus Timnas Jerman U-17 di turnamen. Sebuah kekalahan menghiasi rentetan hasil kemenangan yang diraih, diderita saat melawan Spanyol di putaran grup. Kekalahan 0-1 itu disebabkan kecerobohan striker andalan Mamadou Doumbia yang terkena kartu merah menit ke 39" 

Doumbia memberikan sikunya pada kapten Spanyol Pau Prim. Bukan hanya Doumbia yang bermasalah dengan tangannya, kartu kuning untuk Moussa Traore dan pelanggaran Sekou Kone yang menggagalkan gol pertama mereka juga karena tamparan ke wajah pemain lawan. Entah sengaja atau tidak, perilaku kasar dalam bermain akan menentukan sejauh mana Mali akan melangkah kedepannya.

Masih di pertandingan yang sama, dengan 10 orang, Mali masih mendominasi laga dengan 21 shot meski Spanyol banyak memainkan bola di setengah babak untuk menjaga skor satu gol tersebut. Keunggulan Mali dibandingkan tim lainnya adalah sisi kekompakan dan fisik yang baik, itu merata di seluruh skuadnya. 

Moussa Doumbia yang tinggi besar menjadi andalan Mali untuk mencetak gol baik lewat sundulan ataupun tendangan. Ia hanya perlu meredam emosinya yang berlebih, dan akan bisa mengulang performa gemilangnya kala hattrick ke gawang Uzbekistan. Ia akhirnya bisa melepas kecemasan setelah dihukum tiga laga saat melawan Kanada, Meksiko dan Maroko. Sebuah gol dari Ibrahim Diarra dipersembahkan khusus untuknya yang berada di VVIP seat dalam selebrasi, saat Mali memetik kemenangan 1-0 atas Maroko di perempatfinal Sabtu (25/11) lalu.

Berikutnya, nama pencetak gol tadilah yang akan kita bahas. Ibrahim Diarra.

Pemain nomor punggung 8 dan juga kapten Mali ini beroperasi di sayap kanan Timnas Mali. Ia total sudah mencetak 3 gol dan 3 assist diantara total 14 gol yang dicetak timnya. Masih belum cukup, ia merupakan pemain dengan rating tertinggi sepanjang turnamen versi Sofascore, dengan nilai rata-rata 8.30. Kapten Argentina Claudio Echeverri yang kita kira tampil paling baik sepanjang turnamen mempunyai nilai 8.04. Sebuah data yang bukan asal-asalan pastinya. 

Ibrahim Diarra kini masih bermain di Akademi Africa Foot, dengan 5 caps sebelum Pala Dunia U17 diperoleh saat mengantarkan Mali menjadi peringkat ke-4 Piala Afrika U17 tahun 2023. Di turnamen itu ia sudah menjadi pemain inti skuad Soumaila Coulibaly dengan torehan 3 assist dan main penuh dalam 5 laga. Di Indonesia, pria yang lahir 12 Desember 2006 itu hanya sekali diganti saat Mali sudah unggul telak atas Meksiko.

Kemampuannya dalam mengolah bola sangat khas pemain Afrika pada umumnya. Ia tidak terlalu banyak skill seperti Jay-Jay Okocha, tapi kecepatannya mampu dipadukan dengan satu dua sentuhan khas Eropa dengan akhiran tendangan yang tajam. Tingginya 1.8 M, membuatnya memungkinkan melakukan cover-ball dengan baik dan unggul dalam bola atas. Terakhir adalah staminanya yang terjaga dalam 90 menit. Terornya mampu menghadirkan bahaya bagi lawan di sepanjang laga. 

Mungkin penggemar Timnas Indonesia masih ingat nama pemain Maroko, Mohammed Hamony yang mencetak gol pemupus harapan Indonesia ke fase knockout. Ia mampu meneror sisi kanan pertahanan Indonesia hanya 75" menit sebelum kehabisan bensin, tapi Diarra mampu melakukannya di sepanjang laga. 

Jadi patut ditunggu sejauh mana Mali bisa mengatasi dirinya sendiri dan juga kiper Prancis Paul Argney di semifinal nanti. Mereka sudah cukup berpengalaman di ajang Piala Dunia U17 dengan sebelumnya dua kali menjadi semifinalis pada 2015 dan 2017. Langkah terjauhnya adalah menjadi finalis di tahun 2015 setelah dikalahkan Nigeria 0-2. 

Semifinal Piala Dunia U17 akan digelar Selasa, 28 November 2023. 

Selamat berjuang, Mali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun