Kenyataannya, di Indonesia peraturan dan regulasi seringkali melonggarkan aturan demi kepentingan masing-masing. Demi mencukupi kebutuhan investasi dan anggaran fantastis yang diperlukan industri nikel Indonesia, aturan lingkungan pun dilonggarkan agar menjadi lebih menarik bagi investor luar. Tidak jarang juga peraturan dibuat demi membantu perusahaan. Baru-baru ini, para nelayan dilarang untuk beraktivitas pada pesisir dekat pertambangan. Hal itu membuat nelayan harus pergi menuju area yang lebih jauh dan berbahaya demi mencari kehidupan.Â
Permasalahan industri nikel Indonesia tidak hanya terbatas pada peraturan dan regulasi yang kurang ketat, tetapi juga karena kurangnya transparansi dan evaluasi. Meskipun hilirisasi nikel memiliki kepentingan yang tinggi, banyaknya isu-isu yang tidak penting membuat mata masyarakat jarang menyoroti praktik-praktik di perairan Halmahera.Â
Kenyataannya, industri nikel Indonesia masih banyak melakukan praktik-praktik yang tidak sesuai SOP,. terutama terkait dengan pembuangan limbah. Tanpa evaluasi dan transparansi, penguasa industri nikel dapat mengumpat dan dengan seenak jidat mengeksploitasi kawasan perairan Halmahera. Kenyataannya, ketidakpedulian tersebut terjadi. Bayangkan jika Indonesia merupakan bagian dari Eropa.Â
Peraturan seperti  European Green Deal dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB) yang mewajibkan pelaporan data terkait dampak lingkungan, pastinya akan mencegah praktek-praktek pencemaran lingkungan yang dilakukan pada IWIP. Kurangnya transparansi ini benar-benar memberikan ruang gerak bagi pengelola IWIP untuk memaksimalkan produksi dan kerusakan lingkungan.Â
Indonesia emas 2045 adalah sebuah tujuan yang harus dicapai Indonesia. Untuk menggapai cita-cita tersebut, Indonesia harus membangun sebuah jembatan. Jembatan yang dapat membawa masyarakat Indonesia menuju keemasan yang sama.Â
Hanya saja, sebagai negara berkembang, Indonesia tidak boleh terpaku pada tahun "2045" karena semuanya akan datang pada masanya. Jika sebuah jembatan dibuat terlalu cepat, pastinya akan rapuh dan tidak bertahan lama.
 Sama halnya seperti industri nikel, tanpa perawatan yang ekstensif dalam lima tahun kedepan, perairan Halmahera akan tercemar dan rusak. Jembatan yang dibangun dengan standar yang rendah juga memberikan ruang bagi celah-celah. Sama halnya dengan industri, celah-celah itulah yang akan dimanfaatkan oleh pengelola untuk mengeksploitasi SDA Indonesia
Hilirisasi industri nikel merupakan langkah yang strategis dalam mencapai Indonesia emas 2045. Akan tetapi, transparansi dan peraturan yang kurang ketat memberikan ruang bagi pengelola untuk mengeksploitasi dan beroperasi seenaknya. Mengutamakan angka dibandingkan dengan segalanya. Oleh karena itu, sebaiknya Indonesia mulai melakukan evaluasi, restrukturisasi, dan perubahan drastis pada industri nikel agar membawa Indonesia 1 langkah lebih dekat kepada Indonesia emas 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H