Mohon tunggu...
Gregory Hans Nugraha
Gregory Hans Nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seseorang yang ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teks Tanggapan "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

19 Mei 2023   16:38 Diperbarui: 19 Mei 2023   16:44 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anton: "Lho, kok begitu?" 

 Bagus: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"  

Anton: "Hahahahaha betul juga."

Teks anekdot "Kursi" memiliki unsur-unsur berdasarkan dunia nyata yaitu ketika Bagus mengajak Anton untuk bermain tebak-tebakan. Dimana, dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kami bermain tebak-tebakan dengan sahabat ataupun keluarga. Tidak hanya itu, teks anekdot tersebut juga mengandung unsur humoris, dimana terdapat sebuah candaan dibalik tebak-tebakan yang mengakibatkan Anton untuk ketawa. 

Terakhir, adapun unsur kritikan tersirat kepada pejabat dibalik jawaban tebak-tebakan tersebut mengenai bagaimana pejabat seringkali melupakan janji-janjinya setelah duduk di kursi pejabat. Menurut saya, hal yang menarik adalah bagaimana kritikan tersebut dapat disampaikan dengan cara yang lucu dan humoris tetapi sekaligus tanpa memprovokasi dan membuat kontroversi. Meskipun memang penjelasan Bagus mengenai jawaban aslinya yaitu kursi jabatan terlihat lucu, dan semata-mata sebagai bahan tawaan saja. Tetapi, yang disindir merupakan sebuah topik yang benar-benar penting dan sebuah masalah yang semakin sering terjadi di dunia politik Indonesia.

Berdasarkan analisis teks anekdot berjudul "kursi" dan juga definisi oleh KBBI, buku Taufiqur Rahman, dan definisi dari saya sendiri. Dapat dilihat bahwa fungsi utama dari teks anekdot adalah untuk menghibur dan mengkritik. Hal ini dapat terlihat dari teks anekdot berjudul "Kursi" yang merupakan cerita pendek yang bersifat menghibur pembaca dengan humor dan lelucon. 

Tetapi juga sekaligus berfungsi untuk mengkritik para pejabat yang seringkali menjanjikan program-program ataupun bantuan kepada masyarakat. Tetapi pada akhirnya, setelah mendapatkan jabatannya, pejabat tersebut seakan-akan melupakan janji tersebut dan janjian tersebut seolah-olah menjadi omong kosong.

Tentunya seperti yang telah disinggung sebelumnya, teks anekdot ini dapat sangat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Dimana sebagai warga Indonesia, tidak jarang ketika pemilihan presiden, gubernur, wali kota, ataupun sejenis pejabat lainnya. Setelah mereka terpilih akibat program-program yang mereka janjikan, akhirnya mereka akan melupakan janji tersebut sesuai seperti yang disindir di teks anekdot "kursi". 

Contohnya adalah pada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang melanggar janji-janji kampanyenya. Pada tahun 2017, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjanjikan 30 janji yang akan direalisasikan apabila mereka berhasil terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Salah satunya adalah janji untuk menolak terjadinya reklamasi. 

Dimana ia menyebutkan janji tersebut pada debat putaran kedua Pilkada DKI 2017 pada 12 April 2017 dengan alasan bahwa reklamasi "memberikan dampak buruk kepada nelayan kita dan memberikan dampak kepada pengelolaan lingkungan". 

Tetapi nyatanya pada tahun 2020, Anies justru memberikan izin reklamasi untuk memperluas kawasan Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara. Dimana seakan-akan bapak Anies Baswedan telah melupakan janji sebelumnya. Situasi tersebut sesuai dengan yang dijelaskan di teks Anekdot tersebut, dimana sebuah pejabat seakan-akan melupakan janjinya setelah duduk di kursi jabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun