Mohon tunggu...
Gregorius Sukoco
Gregorius Sukoco Mohon Tunggu... -

semua pasti mati, tetapi paling tidak matilah sebagai seorang pemberani dan berguna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Si Mandor Mesum [Part I]

30 Juni 2016   14:11 Diperbarui: 23 Juni 2020   14:20 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan bibir manyun dia pun menyodorkan notes dan menyuruh ku menulis nama lengkap ku sendiri, ternyata dia kesulitan untuk mengingat nama lengkap ku. 

Dengan bibir manyun juga aku pun menulis nama lengkap ku beserta nama lengkap aktor film terminator, and soo, my name is Gregorius prasadhana arnold schwarzenegger, merasa puas dengan nama baru itu.

Aku pun menyodorkan notes tersebut dan duduk di samping pak kusir yang sedang mengendarai, eh maksudnya di samping seorang ibu tua yang sedang mengidap penyakit ayan, bukan ayam, dan juga bukan ayang.... hmmmm yang langsung baper. 

Duduk satu bangku dengan seorang ibu tua yang mengidap penyakit ayan itu membuat jantung sedikit berdegup, dan otak bekerja keras, karena gerakan ayan pada ibu tua ini tidak dapat di prediksi seperti halnya hukum fisika yang dapat di prediksi walaupun dengan hitungan yang tidak dapat di bilang mudah, terkadang ibu itu menggerakkan pahanya dan membuat kursi bergetar heboh, getaran itu membuat badan ku pun ikut bergetar hal itu terasa seperti sedang duduk di kursi refleksi.

Beberapa pasien terlihat berebut ingin duduk di samping ibu tua itu, beberapa lagi terlihat menjual tiket dan lainnya terlihat mengantri. terkadang juga lehernya beserta kepalanya bergerak maju mundur lalu kadang bisa ke samping, kadang lengannya bergerak ke atas dan kebawah, lalu patah kan ke kanan dan ke kiri, dan gerakkan kepala memutar lalu lakukan gerakan jumping jack dan--- STOP!!! Ini bukan aerobik tapi penyakit, jangan bandingin gerakan aerobik dengan penyakit.

Jika aerobik membuat sehat, nah kalau yang satu ini membuat kita merasa lebih tegang saat duduk di sebelahnya, awalnya aku tidak begitu menghiraukan, namun lama-lama gerakan tersebut mulai menggangu aku dan pasien lainnya, sempat aku dan pasien lainnya memasang taruhan untuk gerakan selanjutnya.

Saat gerakan selanjutnya tepat dengan prediksi maka akan mendapat nomor antrian pertama, namun saat itu gagal maka akan mendapat nomor antrian paling buntut, setelah mempelajari gerak dari ibu tua tersebut akhirnya aku mempunyai sebuah hipotesis.

Lalu dengan adanya beberapa teori maka dapat di simpulkan bahwa gerakan ini adalah suatu perpaduan dari gerakan breakdance seperti windmill di padukan dengan dead freeze.

Laalu aku pun memutar musik pada HP ku dengan judul lagu dessert, seperti yang telah di duga sebelumnya, antara gerakan ayan ibu tua tersebut dengan musik itu menjadi padu padan yang membuat orang menepuk kepala ku,,, “heh kampret ada orang ayan kok malah di suruh jumpalitan” kata salah seorang bapak sambil mengingatkan ku bahwa suster sudah memanggil-manggil namaku.

"Schwarzenegger harap memasuki ruangan, sekali lagi schwarzenegger harap memasuki ruangan”, dengan memasang tampang cool layaknya cowok bintang iklan sabun wajah aku menatap ibu tua yang masih dengan gerakan break dance itu  dan berkata “i’ll be back as ta la vista baby”, dan di tutup dengan kiss bye lalu aku nyelonong masuk ruang dokter sebelum pasien lainnya mempunyai inisiatif melemparkan benda-benda di dekatnya.

Di ruangan itu semua serba putih dan bersih, sampai-sampai aku menyanyikan back song iklan sabun pemutih pakaian “so putih so bersih...... hanya so klin pemutih”. “sakit nya apa mas?”, salah satu pertanyaan umum dari dokter mana pun, mereka selalu mengawali obrolan dengan pertanyaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun