Mohon tunggu...
gregorius winarno
gregorius winarno Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Suka jalan-jalan, menggeluti pendidikan, dan pemerhati humaniora

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan Tanpa Batas: Kaum Difabel Menikmati Keindahan Singapura (Bagian II)

9 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   07:35 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikutnya, kami menuju Dome of Cloud  Forest. Melihat dari dekat hutan awan, Dilengkapi dengan air terjun buatan. Kita seakan diajak langsung ke hutan awan di Costa Rica, Amerika.

Dari Garden By The Bay, kami kunjungi Bugis, salah satu Kawasan favorit di Singapura. Beruntung kami dapat parkiran basemen persis di pusat perbelanjaan. Dari tempat parkir, kami gunakan lift menuju lt 1. Akses gampang dan nyaman. Di tempat ini kami mampir di toko salah satu klub sepakbola Liga Inggris ternama.

 

Sementara itu, keponakan sudah antre di salah satu resto buat makan siang kami. Begitu selesai dari toko itu, kami dikabari, keponakan sudah dapat meja. Nama restorannya  Oriental Kopi,  restoran favorit bagi warga lokal. Selain enak dengan harga terjangkau, cita rasa makanan dan minumannya cocok bagi kami. Karena itu, tak heran, jika antrean panjang pengunjung seakan tak pernah habis. Rupanya restoran ini berikan akses khusus buat kursi roda. Mudah dan sangat nyaman.

Di Bugis kami sempatkan mendatangi National Library. Untuk ke sana, kami cukup menyebrangi jalan besar tak jauh dari pusat perbelanjaan. Tidak masalah, sangat mudah dan aman. Dari lobby perpustakaan nasional, kami menuju lt 8. Pilihan kami ke lantai tempat buku-buku humaniora. Petugas perpustakaan sigap memastikan kami bisa akses ke perpustakaan. Selebihnya kami pilih sendiri buku dan resources yang mau dibaca. Selain lift, fasilitas toilet khusus buat difabel tersedia di sini.

Apakah MRT sudah dicoba selama kunjungi Singapura ini? Tentu saja. Kebetulan Minggu sore kami punya agenda ke tempat ibadah. Lokasinya sejam perjalanan ditempuh kendaraan umum. Dari Jurong West, kami menuju stasiun MRT Boon Lay stasiun terdekat dari apartemen tempat kami menginap.  Sembari berjalan kaki, kami mendorong kursi roda Mama melewati taman seputaran apartemen, menyebrang jalan langsung masuk area mall. Menyusuri koridor yang nyaman, kami sudah tiba di stasiun MRT. Lumayan 15 menit jalan kaki. Dari lantai dasar kami tapping in, tempelkan kartu MRT dulu di akses masuk sebelum gunakan lift menuju peron MRT. Dalam kereta, seperti umumnya MRT tersedia tempat khusus bagi mereka yang difabel atau yang membawa trolley.

Dari stasiun Boon Lay, kami ambil MRT jalur hijau. Kami akan turun di stasiun Outram Park. Selanjutnya, kami naik MRT jalur coklat. Tujuannya stasiun Great Wall. Dari sana, kami susuri koridor  buat kursi roda menuju tempat ibadah. Tak jauh. Tepatnya di Zion Road. Ada di seberang stasiun Great Wall.  Tempat ibadah yang kami kunjungi gereja St Bernadette.  Akses menuju kendaraan atau sekadar menuju toilet kaum difabel disediakan.

 

Sejak mulai ibadah, hujan deras sekali. Hingga misa selesai, hujan belum reda. Kami putuskan gunakan taksi grab bukan MRT. Mobil grab yang kami pesan cukup besar. Kapasitas memadai buat kami para penumpang, driver dan kursi roda. Mobil berhenti di  spot teduh persis depan pintu masuk tempat ibadah sehingga kami para penumpang tidak kehujanan. Driver pun sigap membantu saat kami memastkan Mama masuk mobil dan duduk nyaman. Sementara salah seorang dari kami lipat kursi roda dan taruh di bagasi mobil. Dari gereka kami putuskan ke Jurong Point Mall untuk makan malam sebelum kembali ke apartemen.

Setelah makan malam, kami masih pengin jalan-jalan. Maka, kami pilih IMM, salah satu spot favorit bagi mereka yang berburu barang-barang factory outlet. Lokasinya di Jurong East. Naik MRT hanya tiga stasiun dari tempat kami makan malam.

Kami berhenti di stsasiun Jurong East. Dulu ada shuttle bus dari stasiun ini ke IMM untuk mengakomodasi para pengunjung. Namun kini, dari Jurong East bisa langsung jalan kaki ke IMM. Pemerintah setempat membangun akses dari IMM melewati West Gate, pertokoan dengan aneka kuliner. Kemudian  melalui salah satu rumah sakit, yaitu Ng Teng Fong Hospital. Kemudian tiba di IMM. Kurang lebih jalan santai 10-15 menit. Dan akses ini ramah buat kursi roda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun