Mohon tunggu...
Gregorius Septian Tri K
Gregorius Septian Tri K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menonton film

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Nasib Kerajinan Tradisional Tudung Saji "Serumpun Sebalai" di Era Modern Ini

2 Januari 2025   19:44 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tudung Saji Serumpun Sebalai khas Bangka Belitung

Nasib Kerajinan Tradisional Tudung Saji "Serumpun Sebalai" di Era Modern ini

Abstract

Regional art is an art form that reflects a custom or culture found in a region. Regional arts also shape the character of the community. One of the regions that has diverse artwork is Bangka Belitung. 

Bangka Belitung has a variety of arts, one of which is the serving hood craft "Serumpun Sebalai". Tudung saji "Serumpun Sebalai" is usually used in certain celebrations. However, there are also some challenges that exist in this art.

Technological advances have had some impact on society. This research is intended to analyze how the state of regional arts, especially the tudung saji craft "Serumpun Sebalai" in today's modern era.

The results of this research are expected to be a forum to show the potential that exists in regional arts and increase public interest in regional arts in their respective places.

Keywords: Regional Art; Bangka Belitung; Tudung Saji Serumpun Sebalai; Challenges

Abstrak

Kesenian daerah adalah sebuah bentuk seni yang mecerminkan suatu adat istiadat atau kebudayaan yang terdapat di suatu daerah. Kesenian daerah juga yang membentuk karakter masyarakat. Salah satu daerah yang memiliki karya seni yang beragam adalah Bangka Belitung.

Bangka Belitung memiliki berbagai macam kesenian, salah satunya adalah kerajinan tudung saji serumpun sebalai. Tudung saji serumpun sebalai biasanya digunakan dalam perayaan-perayaan tertentu. Namun, terdapat pula beberapa tantangan yang ada di kesenian ini.

Kemajuan teknologi memberikan beberapa dampak pada masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis bagaimana keadaan kesenian daerah, terutama kerajinan tudung saji serumpun sebalai di era modern saat ini.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk menunjukkan potensi yang ada pada kesenian daerah dan menambah minat masyarakat terhadap kesenian daerah di tempatnya masing-masing.

Kata Kunci: Kesenian Daerah; Bangka Belitung; Tudung Saji Serumpun Sebalai; Tantangan

Pendahuluan

Kesenian daerah menjadi sebuah bukti keragaman dan kekayaan yang ada di Indonesia. Kesenian daerah juga dapat menjadi sebuah media hiburan yang memiliki arti atau nilai-nilai kehidupan di dalamnya. Kedekatan dengan masyarakat ini yang membuat kesenian daerah tetap eksis hingga sekarang.

Kesenian daerah pasti ada di segala tempat di Indonesia. Contohnya seperti Bangka Belitung, kota yang tidak besar dan terpisah oleh laut. Bangka Belitung memiliki banyak kesenian daerah, seperti Dambus, tari Campak, tari Dincak Dambus, atau kerajinan seperti kain cual dan tudung saji serumpun sebalai.

Tudung saji serumpun sebalai adalah salah satu kerajinan asli Bangka Belitung yang digunakan dalam adat Nganggung. Tudung saji ini memiliki fungsi yang sama dengan tudung saji biasanya, sebagai pelindung makanan dari debu, serangga, dan lain lain. Nganggung sendiri merupakan tradisi makan bersama-sama.

Tradisi Nganggung sendiri masih dilakukan hingga saat ini, sehingga kerajinan seperti tudung saji serumpun sebalai masih ada hingga sekarang. Oleh karena itu, masih lumayan banyak orang yang menjual tudung saji ini. Meskipun pembelinya tidak sebanyak dulu, setidaknya masih ada yang membeli sehingga seni ini tidak menghilang.

Namun, tetap ada masalah yang terjadi dalam produksi kerajinan tersebut. Menurunnya produksi kerajinan tersebut menyebabkan kelangkaan pada tudung saji tersebut. Dengan alasan tersebut, artikel ini bertujuan untuk meneliti masalah penurunannya produksi tudung saji di Bangka Belitung.

Tentu saja, hal ini mengkhawatirkan bagi masyarakat Bangka Belitung. Jika tidak segera ditindak lanjuti akan menyebabkan hilangnya salah satu kesenian daerah. Kehilangan satu kesenian daerah merupakan hal yang sangat disayangkan dan menyedihkan.

Oleh karena itu, pentingnya untuk menganalisis dan mencari tahu apa yang menjadi penyebab dari penurunan produksi pada tudung saji. Dengan ini, hal seperti hilangnya budaya dapat dicegah dan kembali eksis.

Metode

Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif yang melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengumpulkan beberapa referensi dari jurnal dan sumber lainnya.

Pengumpulan data pada artikel dilakukan dengan melakukan analisis pada beberapa referensi digital yang berkaitan dengan pembahasan ini. Wawancara di lokasi juga merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini.

Pembahasan

Menurut seorang pengrajin tudung saji serumpun sebalai, Novi, penyebab berkurangnya tingkat produksi dari tudung saji adalah pengrajin itu sendiri. "Kurangnya pengrajin muda, sehingga produksi menjadi lambat" ujar Novi. Hal ini membuat pengrajin tua merasa khawatir karena pengrajin penerus semakin sedikit.

Ketidaktertarikan anak muda terhadap kesenian daerah juga memengaruhi, karena kebanyakan anak muda menganggap budaya barat lebih menarik. Oleh karena itu, banyak anak muda yang tidak melirik budaya daerah sendiri yang dianggap membosankan.

"Masih, karena tetap digunakan untuk perayaan hari-hari tertentu seperti tradisi nganggung" jawab Novi. Penjualan tudung saji tersebut memang masih laku karena perayaan adat, tetapi jika dilihat secara berkepanjangan ini mengkhawatirkan. Generasi selanjutnya bisa saja melupakan budaya yang selama ini dijaga.

Oleh sebab itu, ada baiknya para anak muda diajarkan mengenai budaya-budaya yang ada. Budaya dan seni adalah sesuatu yang sangat penting karena dapat mempengaruhi karakter seseoraang. Keminatan generasi muda memang sangat penting untuk kelangsungan hidup seni daerah.

Adapula cara mencegah hilangnya kesenian daerah, yaitu dengan memanfaatkan teknologi itu sendiri. Jika dapat membuat suatu kolaborasi yang menarik seperti kolaborasi dengan seni modern untuk menciptakan ketertarikan dari anak muda.

Melakukan hal seperti menyebarkan video promosi mengenai budaya dan seni daerah juga dirasa cukup efektif. Membuat anak muda penasaran adalah hal yang baik, karena semua dimulai dari rasa penasaran.

Melakukan suatu edukasi atau sosialisasi di masyarakat sekitar juga akan sedikit membantu melestarikan budaya dan seni daerah. Dengan target audiens adalah anak atau generasi muda. Memberikan edukasi yang bagus akan mempengaruhi pemikiran mereka dan menganggap budaya dan seni layak untuk dipertahankan.

Bantuan pemerintah juga akan sangat dibutuhkan dalam menjalankan banyak program ini. Jika program ini tidak didukung pemerintah, akan sulit untuk menjalankannya dengan lancar. Jadi jika bisa melakukan kerja sama dengan pemerintah akan sangat menguntungkan.

Apabila semua cara itu berhasil menarik minat generasi muda berarti budaya dan seni daerah akan berhasil dilindungi juga. Hal ini juga dapat menaikkan tingkat produksi bahkan bisa melebihi tingkat produksi sebelumnya.

Tidak hanya tudung saji, budaya dan seni daerah lainnya juga wajib untuk dilindungi agar kekayaan dan keragaman negara selalu ada. Tanpa budaya dan seni itu hanya akan membuat negara kehilangan identitas.

Kesimpulan
Kesenian daerah merupakan identitas negara yang harus selalu kita lindungi dan lestarikan. Di era modern ini, tantangan sering muncul ke arah seni dan budaya. Seharusnya dengan teknologi yang ada dapat memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di kancah internasional. Meskipun belum terwujud sekarang, dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah hal tersebut mungkin saja terwujud.

Kesenian daerah selalu melekat pada masyarakat, karena seni dan budaya menggambarkan masyarakat itu sendiri. Jadi jangan biarkan identitas kita sendiri hilang, karena tanpa itu semua masyarakat hanya akan jadi makhluk membosankan dan tidak bernilai.

Penulis: Gregorius Septian Tri Kurniawan

Program Studi Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta

Referensi

Bangka Belitung. 2021. Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2021 Tentang Ornamen Jati Diri Serumpun Sebalai. Pemerintah Bangka Belitung: Bangka Belitung.

Kumparan. 2022."Kesenian Daerah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya," Kumparan. https://kumparan.com/berita-terkini/kesenian-daerah-pengertian-jenis-dan-contohnya-1zRkNzsWgzA/full. Diakses pada 1 Januari 2025.

Ramadhani, Tiara. 2021."Identifikasi Praktik Adat Istiadat Melayu Bangka di Desa Simpang Rusa Kecamatan Membalong,"Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, Vol. 7, No. 4 (2021): 291---296.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun