Model Helix, dengan penekanannya pada kolaborasi kelembagaan, secara mendasar tidak memperhitungkan cara platform digital mendemokratisasi industri kreatif, yang memungkinkan kreator independen untuk melewati batas-batas penjaga gerbang industri tradisional.Â
Untuk sepenuhnya memahami nilai bisnis dari industri kreatif, perusahaan perlu menganalisis dinamika platform, strategi monetisasi digital, dan penelitian pada sistem penemuan algoritmik—yang mana merupakan faktor-faktor yang berada di luar cakupan kerangka kerja Helix.
Implikasi Manajerial bagi Entitas Bisnis Terhadap Ekosistem Kreatif: Penajaman dengan Variabel-Variabel Bisnis
Dalam perspektif bisnis, adanya suatu ekosistem industri merupakan kerangka strategis untuk memahami dan berinteraksi dengan jaringan organisasi yang kompleks yang terlibat dalam penyediaan produk atau layanan tertentu.Â
Ekosistem industri ini seperti organisme hidup, di mana setiap entitas (pemasok, distributor, pelanggan, pesaing, lembaga pemerintah, dll.) memainkan peran penting dalam kesehatan dan keberhasilan sistem secara keseluruhan.Â
Adanya ekosistem yang berjalan akan membuat sebuah entitas bisnis memahami interdependensi satu sama lain yang mampu mengurangi resiko bisnis, identifikasi peluang, bentuk preventif untuk beradaptasi dengan perubahan, hingga membangun keunggulan kompetitif.
Bagi entitas bisnis sendiri, sebuah pendekatan berbasis analisis helix sendiri dapat dikatakan tidaklah cukup untuk menangkap posisinya dalam ekosistem. Untuk menganalisis strategi atau nilai bisnis dari ekosistem industri kreatif secara efektif, amat penting bagi suatu bisnis untuk melihat dengan kombinasi pendekatan-pendekatan dasar variabel bisnis seperti:
1. Analisis Budaya (Cultural Analysis): Memahami konteks budaya tempat industri beroperasi, termasuk tren, nilai, dan preferensi konsumen.
2. Riset Pasar (Market Research):Â Menganalisis tren pasar, lanskap kompetitif, dan perilaku konsumen.
3. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis): Meneliti berbagai tahap proses kreatif, dari pembuatan ide hingga distribusi, untuk mengidentifikasi area potensial yang perlu ditingkatkan.
4. Analisis Strategis (Strategic Analysis): Mengevaluasi keunggulan kompetitif industri, posisi strategis, dan potensi pertumbuhan dari bisnis.
5. Analisis Keuangan (Financial Analysis): Menilai kinerja keuangan, profitabilitas, dan peluang dari investasi industri.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dalam sebuah kondisi dimana entitas bisnis sendiri perlu memetakan posisinya dalam industri, adanya gap-gap dalam Helix perlu dikombinasikan dengan variabel-variabel dimana keberlangsungan bisnis dapat diraih.Â
Tanpa adanya perangkat-perangkat tersebut, bukan tidak mungkin sebuah bisnis akan menjadi gambling dalam setiap proyek kreatif maupun peluncuran atau inovasi produk kreatif dalam lingkungan ekosistem yang masih belum terpetakan sepenuhnya.