Framework Hexa Helix menambahkan keberlanjutan (sustainability) dan terkadang teknologi sebagai faktor tambahan, dengan mengakui peran perubahan lingkungan dan teknologi dalam membentuk industri. Keberlanjutan memang merupakan pertimbangan penting dalam industri kreatif saat ini, khususnya karena mulai adanya praktik-praktik di mana konsumen menuntut produk dan praktik yang lebih sesuai dengan lingkungan (Zakaria et al, 2019).Â
Di sisi lain, teknologi telah mengubah lanskap dunia kreatif, dengan platform digital yang memungkinkan adanya bentuk-bentuk baru dari pembuatan, distribusi, dan konsumsi konten.
Meskipun begitu, Hexa Helix, dengan cakupannya yang lebih luas itu sendiri masih belum bisa menangkap kompleksitas penuh industri kreatif. Pertama, ia tidak membahas sifat atau karakteristik dari preferensi konsumen yang berubah cepat, yang dipengaruhi tidak hanya oleh teknologi dan keberlanjutan tetapi juga oleh tren budaya, keterlibatan emosional, dan gerakan sosial.Â
Hexa Helix juga tidak sepenuhnya memperhitungkan peran individual dari seniman kreatif maupun kreator individu— dimana mereka yang mungkin memang bukan bagian dari lembaga besar tetapi sangat penting dalam membentuk arah industri dengan kekuatan brand awareness yang mereka miliki.Â
Para kreator independen ini sering kali mengganggu pasar (market disruption) dengan cara yang tidak dapat diprediksi baik oleh lembaga akademis, pemerintah, atau industri mana pun.
Titik Buta (Blind Spot) Pertama yang Tidak Diperhitungkan: Sifat Dasar Industri Kreatif
Salah satu masalah utama dalam penerapan model Helix ini pada industri kreatif adalah model tersebut dirancang terutama untuk sektor-sektor yang inovasinya didorong oleh proses penelitian dan pengembangan (R&D) yang terstruktur. Industri kreatif pada kondisi sebaliknya justru berkembang pesat berkat inovasi organik yang tidak terstruktur.Â
Meskipun penelitian-penelitian akademis tentu saja dapat berkontribusi pada kemajuan kreatif, banyak terobosan dalam industri ini justru berasal dari kreator individu, tim kecil, atau gerakan budaya khusus yang beroperasi di luar lembaga formal. Mereka menjadi market-driver yang melampaui batas-batas masing-masing variabel di dalam Helix.
Sebagai contoh, munculnya para kreator konten digital di platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram telah mengubah industri kreatif secara radikal dengan menggerakkan tren atau preferensi masyarakat, tetapi jenis inovasi ini tentu tidak akan sesuai dengan kerangka kerja Helix yang harus menyertakan variabel peran akademisi, pemerintah, maupun stakeholder lainnya.Â
Kehadiran platform-platform digital ini telah memberdayakan individu untuk melewati struktur industri tradisional, yang memungkinkan bentuk-bentuk baru pembuatan dan distribusi konten yang tidak bergantung pada akademisi, industri, atau pemerintah.