Setiap Agensi Desain & Marketing atau usaha lainnya yang menggunakan sistem B2B (Business-to-Business) tentunya dapat bertemu dengan calon klien yang penasaran dengan pekerjaan kita. Meskipun begitu, amat sering sekali ditemui momen di mana terdapat calon klien yang tertarik tersebut anggarannya tidak sesuai dengan kartu tarif (rate card) kita.Â
Menolak peluang bisnis yang datang tersebut mungkin dapat membuat kita sebagai pemilik bisnis frustrasi. Meskipun begitu, secara mendasar sebenarnya terdapat cara-cara untuk menjembatani kesenjangan tersebut dan menemukan situasi yang saling menguntungkan.
Kunci utama dalam kondisi tersebut sebenarnya terletak pada pemahaman kebutuhan calon klien tersebut dan bagaimana kita sebagai pemilik mampu memberi solusi kreatif untuk menghindari kerugian.Â
Secara praktik, tentunya ada banyak kondisi-kondisi yang lebih harus dilihat secara holistik sehingga kita tidak memberikan kesan yang buruk pada calon klien kita. Adapun berikut beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan:
1. Berikan Solusi yang Khusus Terkustomisasi, Bukan Diskon yang Mengobral
Satu poin yang penting di mana kita dapat lakukan adalah daripada hanya sekadar memangkas tarif kita, kita sebenarnya dapat mensiasati dengan mencoba menyesuaikan cakupan proyek.Â
Pertimbangan utama pada tahap ini adalah "Bisakah kita melaksanakan proyek dalam skala yang lebih kecil dan lebih fokus yang memenuhi kebutuhan inti calon klien kita?"Â
Output dari solusi ini dapat dilaksanakan dalam bentuk-bentuk seperti campaign yang berdurasi lebih singkat, jumlah iterasi desain yang terbatas, atau hanya menangani satu aspek dari proyek besar yang biasanya kita tawarkan dalam paket penawaran kita.Â
Hal-hal semacam ini dapat menjadi sebuah sarana bukaan awal untuk mengedukasi klien mengenai posisi kita secara profesional ketimbang menjadi sebuah obralan diskon karena kita takut kehilangan klien kita.