2. Lakukan Sarana Pendekatan Bertahap pada Klien
Dalam sebuah proyek yang bertipe progresif, sebenarnya kita dapat membagi proyek menjadi beberapa fase yang dapat dikelola, sehingga klien dapat membayar sesuai prosesnya.Â
Keadaan semacam ini jika dilakukan dengan taktik yang tepat sesuai kondisi akan dapat memberikan sebuah peluang pembuktian kinerja dan juga memberi kelegaan pada klien untuk tidak langsung membayar di awal. Kondisi ini berpeluang memberi calon klien hasil nyata sejak dini dan menumbuhkan kepercayaan pada kita.Â
Jika tahap awal terbukti berhasil, mereka mungkin dapat mengalokasikan anggaran tambahan untuk pengembangan lebih lanjut. Apa yang harus kita tunjukkan di tahap ini tetaplah merupakan profesionalitas kita.
3. Mencoba Mencari Struktur Penetapan Harga Alternatif
Dalam langkah ini, kita dapat bergerak maupun saling berganti secara timbal balik dari sistem pembayaran per durasi waktu maupun juga penetapan harga berbasis proyek untuk mendapatkan harga terbaik.Â
Kunci dalam hal ini adalah fleksibilitas dan juga penawaran yang mengarah pada pembuktian profesionalitas sambil pencarian celah dimana adanya kerjasama yang lebih mendalam pada klien.Â
Adanya fleksibilitas dalam kebijakan harga ini akan dapat menawarkan kepastian biaya kepada klien dan memungkinkan kita mengelola beban kerja secara efektif. Selain itu, sistem dengan model biaya retainer dimana terdapat biaya yang ditahan di awal juga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat apabila memang terdapat potensi keberlanjutan.Â
Biaya ini melibatkan biaya bulanan yang lebih kecil untuk dukungan berkelanjutan di bidang tertentu, dan ideal untuk klien dengan kondisi kebutuhan yang konsisten.
4. Menyadari bahwa Value Proposition adalah Raja dalam Kondisi Ini