Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Beberapa Kode Etik Dasar Desainer dalam Proyek Kreatif

30 April 2024   06:00 Diperbarui: 30 April 2024   09:21 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- desainer grafis. (Freepik)

5. Tanggung Jawab Sosial dalam Desain

Seorang desainer perlu mempertimbangkan dampak desain yang dibuat terhadap dunia. Ini terutama berhubungan dengan semangat keberlanjutan (Sustainable Development Goals) yang diusung oleh dunia global. 

Dalam penerapan prinsip ini, seorang desainer perlu berhati-hati untuk menghindari suatu stereotip atau menyebarkan dampak buruk dengan tidak memberi cerminan baiknya profesi mereka di mata orang-orang dari sektor lain. 

Dengan mengupayakan desain yang inklusif, mudah diakses, dan menciptakan pengalaman pengguna yang positif, para desainer turut mendukung semangat keberlanjutan.

Beberapa poin di atas secara mendasar hanyalah beberapa prinsip etika yang penting. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, banyak organisasi desain profesional telah menetapkan kode etik mereka sendiri, menawarkan panduan yang lebih spesifik yang relevan dengan berbagai disiplin desain yang dapat kita baca lebih jauh. 

Dengan menambah wawasan kita terhadap literasi semacam itu, kita sebagai desainer belajar membiasakan diri kita dengan penerapan kode-kode ini yang dapat menambah kedalaman kompas etika kita. Terlebih karena seorang desainer lekat dengan semangat enterpreneurship serta pendekatan antar sektor lain dalam industri yang tentunya membutuhkan kehati-hatian dalam praktek terutama pada proyek-proyek desain kreatif.

Ilustrasi pekerjaan desainer. Sumber: forbes.com
Ilustrasi pekerjaan desainer. Sumber: forbes.com

Dengan mengikuti kode etik tersebut, ini merupakan langkah yang lebih kuat dari sekadar menghindari konsekuensi negatif. Hal ini memungkinkan kita membangun hubungan yang kuat dan lebih awet dengan klien, sehingga menumbuhkan rasa bangga terhadap pekerjaan kita sebagai desainer, dan memastikan bahwa desain kita berkontribusi positif terhadap dunia di sekitar kita. 

Dalam lanskap desain yang kompetitif saat ini, komitmen terhadap etika dapat menjadi landasan karier yang sukses dan memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun