5. Tanggung Jawab Sosial dalam Desain
Seorang desainer perlu mempertimbangkan dampak desain yang dibuat terhadap dunia. Ini terutama berhubungan dengan semangat keberlanjutan (Sustainable Development Goals) yang diusung oleh dunia global.Â
Dalam penerapan prinsip ini, seorang desainer perlu berhati-hati untuk menghindari suatu stereotip atau menyebarkan dampak buruk dengan tidak memberi cerminan baiknya profesi mereka di mata orang-orang dari sektor lain.Â
Dengan mengupayakan desain yang inklusif, mudah diakses, dan menciptakan pengalaman pengguna yang positif, para desainer turut mendukung semangat keberlanjutan.
Beberapa poin di atas secara mendasar hanyalah beberapa prinsip etika yang penting. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, banyak organisasi desain profesional telah menetapkan kode etik mereka sendiri, menawarkan panduan yang lebih spesifik yang relevan dengan berbagai disiplin desain yang dapat kita baca lebih jauh.Â
Dengan menambah wawasan kita terhadap literasi semacam itu, kita sebagai desainer belajar membiasakan diri kita dengan penerapan kode-kode ini yang dapat menambah kedalaman kompas etika kita. Terlebih karena seorang desainer lekat dengan semangat enterpreneurship serta pendekatan antar sektor lain dalam industri yang tentunya membutuhkan kehati-hatian dalam praktek terutama pada proyek-proyek desain kreatif.
Dengan mengikuti kode etik tersebut, ini merupakan langkah yang lebih kuat dari sekadar menghindari konsekuensi negatif. Hal ini memungkinkan kita membangun hubungan yang kuat dan lebih awet dengan klien, sehingga menumbuhkan rasa bangga terhadap pekerjaan kita sebagai desainer, dan memastikan bahwa desain kita berkontribusi positif terhadap dunia di sekitar kita.Â
Dalam lanskap desain yang kompetitif saat ini, komitmen terhadap etika dapat menjadi landasan karier yang sukses dan memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H