3. Kesediaan untuk Berkompromi di mana beberapa aspek desain pada akhirnya diatur tentang bagaimana enaknya untuk mencapai hasil yang disepakati bersama.Â
Ini pada akhirnya membuat baik jobdesk maupun penanggulangan masalah kebutuhan desain promosi menjadi lebih jelas. Dalam hal ini, akan lebih baik terdapat kesepakatan tertulis mengenai pedoman desain ketimbang desainer harus menebak-nebak selera maupun perspektif dari pemilik bisnis.
Hal-hal di atas pada dasarnya akan selalu perlu dilakukan dalam manajemen pemasaran sebuah perusahaan. Memang citra perusahaan merupakan prioritas utama agar terlihat baik di mata konsumen, tetapi dalam pelaksanaan menuju ke sana, ide-ide kreatif dan efektif merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan pula.Â
Seorang pemilik usaha dalam hal ini perlu lebih bijak untuk memanajemen dirinya dan anggotanya dalam ranah diskusi untuk mengerti maksud pasar.Â
Di sisi lain, seorang desainer perlu pula untuk memahami perspektif pasar sebelum ia mengeluarkan karya-karya kreatif. Tanpa adanya jembatan yang terbangun dari kedua sisi ini, akan selalu ada pertentangan perspektif yang dapat beresiko pada sumber daya perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI