Kompleksitas ini dipengaruhi banyaknya revenue stream yang ada (streaming, broadcast, lisensi, produk kolaborasi dll) dimana setiap aliran pendapatan memiliki kontrak, metode akuntansi, dan jadwal pelaporannya sendiri, sehingga sulit untuk mendapatkan gambaran konsolidasi total pendapatan.Â
Di sisi lain, marketing dan distribution cost bisa sangat variatif dalam publikasi sebuah film karena bisa berubah dari waktu ke waktu dalam fase produksi, publikasi hingga tutup buku maupun tersebar dalam berbagai platform baik fisik maupun digital serta berbagai negara dengan beragam regulasinya.
3. Kesulitan dalam Penegakan Hukum pada Industri Studio
Pada dasarnya, patut diakui bahwa sulit untuk menantang akuntansi dari sebuah studio di Hollywood. Studio-studio tersebut umumnya telah memiliki tim pengacara dan akuntan yang berspesialisasi dalam Hollywood Accounting, sehingga menyulitkan dan tentunya akan mahal bagi biaya penyidikan oleh penuntut untuk melakukan perlawanan.Â
Akuntansi dalam praktek Hollywood Accounting sendiri diakui oleh pemerintah setempat sebagai metode tersendiri yang berbeda dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) di Amerika Serikat. Beberapa akademisi Amerika Serikat menduga alokasi overhead untuk satu film bisa sewenang-wenang dan berlebihan dengan tujuan membuat film terlihat tidak menguntungkan.
Konklusi
Pada akhirnya, Hollywood Accounting adalah sebuah praktek yang masih menjadi momok bagi para seniman kreatif terutama di Amerika Serikat yang telah begitu mapan industrinya.Â
Praktek sejenis ini dapat terjadi pula di negara manapun dimana industri perfilman diangkat. Meskipun di atas kertas, praktek ini bukanlah sesuatu yang dianggap belum melanggar hukum, namun praktek ini masih kontroversial karena efeknya yang sangat tidak etis.Â
Tuntutan hukum akan terus muncul dari para aktor dan pihak lain yang yakin bahwa mereka telah ditipu. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan transparansi keuangan, namun untuk saat ini, praktek ini tetap menjadi bagian dari industri perfilman yang terus berkembang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H