3. Disiplin dan Manajemen Waktu Seniman
Penerapan disiplin seperti bisnis pada setiap karya mereka dapat membantu para seniman tetap produktif, memenuhi tenggat waktu dalam sebuah proyek seni, dan mengelola proses kreatif mereka secara efektif.Â
Pada mulanya, memang disiplin ini tidaklah mudah karena akan terasa sebagai adanya batas-batas tertentu dalam hidup yang membuat ruang gerak seakan terbatas.Â
Meskipun begitu, adanya batas-batas ini akan sangat memudahkan para seniman untuk lebih banyak mengekspos peluang-peluang tersembunyi yang bisa lebih banyak dilakukan dengan cara memanfaatkan waktu secara optimal.
4. Pemahaman Pasar untuk Para Seniman
Dengan pengekspresian diri yang dominan, sering kali berpikir untuk memberi layanan yang sesuai minat pasar bagi para seniman bisa sangat memusingkan. Pada titik ini, pelepasan perspektif diri dalam kerangka belajar untuk mengisi ilmu memahami perspektif lain perlu perlahan-lahan dilatih.Â
Lewat adanya pendekatan sikap belajar ini, para seniman dapat memperoleh manfaat lebih dengan memahami sisi bisnis dari dunia seni, termasuk tren pasar, preferensi penonton, dan nilai ekonomi dari penjualan karya mereka.Â
Selain itu, pada kenyataannya beberapa seniman juga merupakan pebisnis sukses, yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan tersebut dapat digabungkan.Â
Contohnya, Jay-Z, Rihanna, Will Smith, dan Oprah Winfrey. Mereka adalah pribadi-pribadi yang sering kali memanfaatkan visi kreatif dan bakat artistik sekaligus kecerdasan bisnis mereka untuk membangun karier yang beragam variasinya dan memperoleh kesuksesan.Â