4. Riggers: Sang Pemberi Gerakan
Apa yang membedakan animasi dengan sebuah gambar statis adalah adanya pergerakan dari karakter maupun elemen-elemen di dalamnya.Â
Adanya karakter animasi dari bayi yang merangkak, burung rajawali yang terbang, bahkan adanya semilir angin yang berhembus di dedauan pada latar belakang, semua itu ibarat membuat panggung pertunjukkan rumit yang lengkap dengan "benang" virtualnya. Keajaiban teknologi tersebut pada proyek animasi menjadi tugas para rigger.Â
Mereka menciptakan kerangka digital dan sistem kontrol di dalam model, yang memungkinkan para animator lainnya mampu memanipulasi atau mengubah gerakannya secara alami.Â
Adanya kompleksitas pemasangan kerangka beserta kontrolnya ini amat bervariasi berdasarkan kebutuhan karakter, yang pada akhirnya memengaruhi keluwesan dan ekspresi dari si tokoh animasi.
5. Animator: Sang Pembingkai Adegan
Pada akhirnya, setelah beragam pekerjaan di atas, barulah kita memiliki peran terakhir yakni animator, sang pencerita yang menyatukan semuanya.Â
Dengan menggunakan model yang telah disesuaikan dari segi bentuk, tekstur, hingga kontrol pergerakan, mereka adalah yang menghidupkan karakter dalam setiap gerakan, gestur tubuh, hingga ekspresi. Mereka menyatukan dalam setiap adegan atau frame animasi.Â
Setiap frame membutuhkan perhatian yang cermat, memastikan bahwa emosi dan tindakan mengalir dengan lancar dari boneka digital yang tengah dihidupkan.Â
Adanya adegan kompleks dengan banyak karakter tentunya akan menuntut lebih banyak waktu dan keahlian. Di titik ini, animator menjadi penghubung utama dari keseluruhan pekerjaan para artis di atas.