Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Orang Marketing Belajar Supply Chain? Penting Gak Sih?

8 November 2023   06:30 Diperbarui: 23 November 2023   15:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang desainer tengah bekerja. Sumber: canva.com

Suatu hari saat perayaan malam pergantian tahun baru di sebuah restoran, suasana begitu ramai layaknya pada momen-momen liburan panjang pada umunya. Pengunjung ramai mengantri hendak masuk untuk makan sambil mencari tempat. 

Suasana yang awalnya hanya ada  bunyi piring yang disiapkan maupun masakan yang dimasak oleh pegawai di dapur yang tengah sibuk tiba-tiba berubah tegang ketika terdengar tiga orang berdebat kencang di lorong dapur. 

Rupanya manajer restoran, marketing dan manajer purchasing tengah saling bersitegang karena tiba-tiba mereka menghadapi kondisi dimana promosi yang direncanakan ternyata meleset dari perkiraan. 

Mereka awalnya merancang promosi besar-besaran sebuah diskon yang ditujukan bagi orang-orang yang memesan makanan untuk delivery secara online di akhir tahun namun sekaligus mereka juga merancang dua promo lain yakni  candlelight dinner khusus di tempat bagi pasangan yang booking meja dan juga grand table dinner untuk keluarga. Ternyata pada malam itu mereka menghadapi kondisi dimana seluruh promo mereka berjalan sukses namun stock persediaan bahan tidak mencukupi. 

Sang manajer restoran pusing karena telah banyak pasangan pengusaha ternama yang menjadi member restoran yang sudah booking dari awal ada yang kemungkinan tidak tercover, sementara itu ia juga menerima kabar dari customer service bahwa beberapa direktur langganan restoran mereka menelpon untuk memborong secara online makanan mereka karena dijanjikan oleh sang bos restoran tersebut akan promo diskon tersebut. 

Sang bagian marketing saat itu dikomplain langsung oleh bagian purchasing bahwa lain kali jika membuat promo alangkah baiknya diperhitungkan dulu sehingga purchasing dapat mempersiapkan jangka waktu pengiriman, namun sang marketing berusaha membela dengan mengatakan bahwa semua promonya telah disetujui oleh bos mereka sehingga ia merasa tidak ada masalah dengan dirinya.

***

Mungkin kisah semacam itu hanya secuplik dari beragam "drama" yang dapat terjadi di dunia kerja. Situasi semacam itu mungkin tidak banyak, tetapi amat sangat bisa terjadi.

Dari perspektif seorang pegawai, umumnya masing-masing orang tentunya hanya ingin melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa terlibat adanya konflik di tempat kerja.

Namun pada kenyataannya, jika kita sendiri harus berhadapan dengan situasi di atas baik pihak Marketing, Manajer Restoran maupun Purchasing tentunya akan sangat membuat panas. Situasi semacam yang dipaparkan di atas adalah contoh baik dimana ada persinggungan antara Supply Chain dan Marketing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun