Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Melihat Lebih Dekat, Sopir Bus AKDP Daratan Timor Lebih Suka Bikin Terminal Bayangan

24 Januari 2025   10:36 Diperbarui: 24 Januari 2025   10:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terminal Haumeni di Kota Soe, kadang kenek memberi pungutan retribusi tanpa meminta karcis (dok foto: tribunnflores.com/HO-OMBUDSMAN NTT)

Transportasi publik angkutan kota dalam provinsi (AKDP) di daratan Timor, Provinsi NTT masih mengandalkan bus umum sebagai angkutan. Tak hanya mengangkut penumpang, tetapi sering juga mengangkut hasil bumi dan ternak.

Sekalipun saat ini semakin banyak pilihan kendaraan seperti menggunakan kendaraan pribadi atau rentcar yang semakin banyak dan harga terjangkau, bus umum tetaplah beroperasi.

Bus umum ini, melayani rute jalan Timor Raya. Jalur jalan ini, seringpula dinamakan sebagai Trans Timor karena menghubungkan dua kota Utama, Kupang-NTT dan Dili, Negara Timor Leste.

Untuk jalur Timor Barat (NTT) sendiri, menghubungkan Kota Soe (ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan/TTS), Kota Kefamenanu (ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara/TTU), Kota Atambua (ibukota Kabupaten Belu), dan Kota Betun (ibukota Kabupaten Malaka).

Setiap Kota Kabupaten, memiliki terminal bus kota yang mana semua bus harus masuk dan mangkal di situ sesuai dengan peraturan.

Penumpang yang naik atau turun untuk melanjutkan perjalanan, biasanya diturunkan di terminal bus yang sudah dibangun oleh Pemda setempat, lengkap dengan petugasnya.

Akan tetapi, tujuan pembangunan terminal bus atau sering disebut sebagai terminal luar kota sudah tak difungsikan secara maksimal.

Bus-bus AKDP ini sudah jarang masuk ke terminal, tetapi hanya mengambil retribusi dari petugas di pinggir jalan. Mereka lebih suka membuat terminal bayangan sendiri.

Di Kupang misalnya, bus AKDP lebih banyak mangkal di terminal bayangan di Oesapa dan jalur lain sepanjang jalan Timor Raya. Terminal bus Oebobo terlihat sepi-sepi saja.

Pangkalan terminal bus Kabupaten Kupang di Noelbaki pun demkian. Bus-bus AKDP hanya memberikan sejumlah uang pungutan kepada petugas yang ada di pinggir jalan, lalu melanjutkan perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun