Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bermanfaat, Para Mama Kota Kupang Berharap Program MBG Cepat Jangkau Seluruh Sekolah

9 Januari 2025   15:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makanan di salah satu sekolah di hari pertama kick of makan bergizi gratis (dok foto: WAG Vox Point NTT)

Serat diperlukan untuk membantu pencernaan makanan, mengendalikan berat badan, mengendalikan kadar gula, dan membantu mengurangi risiko akan kanker usus besar.

Persiapan MBG hari pertama di salah satu SMA di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Persiapan MBG hari pertama di salah satu SMA di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)

2. Memastikan makanan lebih sehat

Selain makanan bergizi, para mama juga  berharap agar makanan yang disajikan benar-benar higienis. Tidak mengandung kuman penyakit atau racun yang berbahaya. 

"Jangan sampai terjadi keracunan massal karena makanannya terkontaminasi", ujar salah seorang ibu di dalam grup pribadi yang diikuti penulis.

3. Melatih anak suka makan sayur

Ada anak yang memang sudah terbiasa makan berbagai jenis sayuran. Tetapi ada juga yang sulit sekali untuk makan sayuran. 

Dengan pengaturan MBG di sekolah yang mana makan bersama-sama, akan mendorong anak yang kurang suka sayuran belajar makan.

Apalagi, diawasi oleh guru dengan memberi beberapa motivasi sehingga anak mencoba makan dan paham tentang manfaat penting makan sayuran bagi kesehatan, 

4.  Anak mengurangi jajan di sekolah

MBG yang dimakan secara bersama-sama pada waktu istirahat, akan mengurangi kebiasaan anak untuk membeli jajanan di sekitar sekolah.

Omprengan/tempat makan untuk MBG hari pertama di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)
Omprengan/tempat makan untuk MBG hari pertama di Kupang, NTT (dok foto: WAG Vox Point NTT)

5.  Hemat pengeluran harian

Dengan adanya MBG maka para mama cukup lega untuk tidak menyediakan bekal untuk dibawa oleh anak-anaknya ke sekolah.

Di Kota Kupang misalnya, Rp 10.000 itu untuk membeli setengah porsi nasi kuning, ditambah dengan sedikit tempe dan sedikit ayam ayam suir dan mie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun