Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Susu, Sapi Perah dan Ikan Kaleng Kemasan dalam Program MBG dan MSG

19 November 2024   07:44 Diperbarui: 19 November 2024   09:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi banyak pakar yang menolak bahwa susu ikan itu tidak dapat disebut sebagai susu dan perannya tidak sama dengan susu sapi meskipun ada nutrisi tertentu yang ditambahkan dalam proses pembuatannya.

Sekalipun pernah viral dan diwacaanakan untuk menggantikan produk susu sapi, susu ikan ini pun belum ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu produk yang diikutsertakan dalam program MBG dan MSG.

4. Ikan kaleng kemasan

Ikan kaleng kemasan mengemuka ketika setelah dihitung-hitung, ikan segar dianggap tidak dapat menjangkau daerah-daerah tertentu. Sebab terkendala dengan infrastruktur jalan, cuaca, pengemasan, dan lain-lain.

Padahal, sebenarnya selama 10 tahun Pemerintahan Jokowi, daerah-daerah terisolir sudah dicoba untuk diperbaiki aksesnya terutama untuk jalan, transportasi, penerangan, dan internet.

Selain itu, sebenarnya Pemerintah juga dapat mendorong masyarakat untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar. Di lain pihak, mempromosikan kandungan gizi ikan air tawar kepada konsumen yang disasar.

Pertanyaan yang perlu dijawab adalah sudahkan ikan-ikan segar produk nelayan Nusantara terserap habis di pasar, baik untuk konsumsi langsung maupun kebutuhan industri?

Ikan kaleng kemasan tinggi garam dan pengawet (dok foto: Thinkstock/digicomphoto via  cnnindonesia.com)
Ikan kaleng kemasan tinggi garam dan pengawet (dok foto: Thinkstock/digicomphoto via  cnnindonesia.com)

Intisari dari semua persoalan mengenai susu sapi, susu ikan, sapi perah, dan ikan kaleng adalah Pemerintah sebaiknya mengkaji keberadaaan produk-produk ini dengan serius sebelum mengambil keputusan.

Berikut tiga intisari yang perlu dipikirkan dalam memanfaatkan produk dalam negeri atau impor guna mendukung program yang ada.

Pertama, silakan impor asalkan produk di dalam negeri benar-benar terserap semuanya dan pengembangan tetap gencar dilakukan sehingga tidak menggantungkan diri pada impor.

Kedua, implementasi program tidak hanya membidik pemenuhan jangka 5 tahun sesuai umur pemerintahan, tetapi dipersipkan dan diperhitungkan keberlanjutannya.

Ketiga, sekalipun Indonesia terikat pasar bebas, produsen dalam negeri (petani, nelayan, peternak, pengrajin kecil, dan sebagainya) harusnya dilindungi dan mendapatkan perioritas istimewa, bukan memberi prioritas istimewa tersebut pada pengimpor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun