Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mencari Jalan Tengah, Peternak Buang Susu Versus Impor Susu dan Sapi Perah

12 November 2024   07:22 Diperbarui: 12 November 2024   13:00 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak sapi perah sedang memerah sapi untuk diambil susunya (dok foto: suara.com)

Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara persediaan susu lokal dan susu impor dengan tetap memberikan prioritas bagi peternak lokal.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat menciptakan situasi di mana susu peternak sapi perah lokal tetap memiliki pangsa pasar yang cukup besar.

Kebutuhan susu yang tidak dapat dipenuhi oleh peternak lokal dapat dipenuhi dari susu impor sambil menjalankan kebijakan impor sapi perah secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.

Peternak sapi perah sedang memerah sapi untuk diambil susunya (dok foto: suara.com)
Peternak sapi perah sedang memerah sapi untuk diambil susunya (dok foto: suara.com)

Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=6f27i88M3eo
https://id.investing.com/news/economy-news/menkop-ingin-koordinasi-lanjutan-terkait-kebijakan-bea-masuk-impor-susu-sapi-2659528
https://cnnindonesia.com/ekonomi/20241108120737-92-1164384/peternak-di-jatim-buang-susu-sapi-imbas-industri-pilih-impor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun