Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasih Tak Kenal Batas, Meneladani Perjalanan Hidup Pak Tjip dan Bu Roselina

24 Oktober 2024   15:41 Diperbarui: 25 Oktober 2024   05:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta tak terpisahkan (dok foto: kompasiana.com/tjiptadinataeffendi)

Sikap antusiasme ini mampu membuat orang tetap semangat, pantang menyerah, berani mengambil risiko, percaya diri, dan selalu menemukan jalan baru.

Mencari jalan baru kala buntu, seperti berkas cahaya. Sekalipun semua pintu dan jendela tertutup rapat, cahaya masih menerobos masuk melalui lubang atau celah kecil.

4. Berhenti berkeluh kesah

Teladan lain dari kedua senior ini adalah tidak berkeluh kesah dalam menjalani hidup. Tak perlu memojokkan diri, menerima nasib, dan rendah diri. 

Dalam artikel-artikel kompasiananya, saya tidak pernah menemukan kata-kata yang mengarah ke hal negatif. Selalu memberi motivasi, baik lewat cerita pengalaman hidup sendiri maupun orang lain.

5. Kasih tak kenal batas

Last but not least, prinsip hidup yang saya temukan dalam pribadi Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata adalah "kasih tak kenal batas".

Kenyataan 60 tahun pernikahan telah menunjukkan cinta dan kasih mereka berdua yang dirawat bersama-sama. Ketika ada onak dan duri, dibersihkan secara bersama-sama pula. 

Tak hanya itu, kasih itu ditunjukkan pula kepada anak, cucu, dan cicit yang barangkali kalau dihimpun dalam satu lingkungan sudah bisa membentuk satu RT atau RW sendiri.

Menariknya lagi, kasih yang mereka tunjukkan pun lebih jauh lagi. Tak kenal batas, menembus sekat-sekat perbedaan. 

Sahabat-sahabat beliau berdua dari berbagai kalangan yang beraneka ragam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun