Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Iya, Wine Coffee Mengandung Alkohol?

30 Oktober 2024   04:06 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:58 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka wine coffee produk UMKM Aceh yang bebas alkohol (dok foto: Greg Nafanu)

Ada satu pengalaman dengan seorang teman waktu pulang dari Aceh, memberikan oleh-oleh berupa kopi Aceh. Namun Ia ragu menerimanya karena ada tulisan wine coffe pada labelnya.

Sontak saya pun memahami keraguannya. Sambil bercanda hanya bilang begini, "Lha, ini dari Aceh yang menerapkan Syariah dalam kehidupan sehari-hari".  

Jadi tak mungkin, pangan berbahan alkohol dijual bebas dan boleh dibawa secara bebas pula melalui tempat umum seperti airport. Bahkan wine coffee dijual pula di sekitar ruang tunggu airport.

Akhirnya, dengan ragu ia pun menerima oleh-oleh kopi tersebut lalu membaca keterangan apa saja yang tertulis pada bungkusan kopi Aceh tersebut.

Gegara ada tulisan wine di label kopi,  banyak orang yang ragu untuk minum produk kopi wine (anggur) karena dikira mengandung alkohol. 

Lalu, apa benar wine coffee mengadung alkohol seperti yang dikhawatirkan banyak orang, termasuk mereka yang suka minum kopi namun tidak ingin mengkonsumsi alkohol?

Wine coffee bebas alkohol

Wine coffee atau kopi wine sebenarnya tidak mengandung alkohol seperti pada minuman anggur atau wine tradisional. 

Wine coffee merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut varietas kopi tertentu yang memiliki karakteristik rasa dan aroma mirip dengan wine atau anggur.

Kopi wine ini sama seperti jenis kopi pada umumnya, yaitu tidak mengandung alkohol. Istilah "wine coffee" digunakan untuk menggambarkan karakteristik rasa dan aroma kopi yang mirip dengan anggur atau wine.

Dengan demikian, tidak bermakna bahwa minuman tersebut mengandung alkohol. 

Aneka wine coffee produk UMKM Aceh yang bebas alkohol (dok foto: Greg Nafanu)
Aneka wine coffee produk UMKM Aceh yang bebas alkohol (dok foto: Greg Nafanu)

Wine coffee menciptakan citarasa kompleks dengan nuansa buah-buahan dan keasaman yang khas, mirip dengan pengalaman menikmati wine.

Jadi,  tidak perlu khawatir mengenai kandungan alkohol saat menikmati wine coffee. Hanya aromanya yang seperti anggur karena proses pengolahannya yang dilakukan melalui fermentasi.

Wine coffee seringkali disebut juga sebagai kopi fermentasi karena proses pengupasan kulit buah kopi dilakukan melalui perendaman atau fermentasi.

Proses menghasilkan wine coffee yang enak

Proses pembuatan wine coffee lebih menekankan pada penghasilan kopi dengan nuansa buah-buahan dan kompleksitas cita rasa, bukan tentang mendapatkan alkohol.

Berikut ini adalah proses menghasilkan wine coffee yang enak, mulai dari pemilihan biji kopi hingga pada tahap penyajiannya dalam bentuk minuman.

1. Pemilihan biji kopi yang berkualitas
Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih biji kopi yang berkualitas tinggi. Pastikan biji kopi yang dipilih sudah matang sempurna dan diolah dengan baik.

Memilih buah kopi merah berkualitas untuk diproses jadi wine coffee (dom foro: Greg Nafanu)
Memilih buah kopi merah berkualitas untuk diproses jadi wine coffee (dom foro: Greg Nafanu)

2. Metode pencucian
Salah satu metode yang umum digunakan untuk menghasilkan wine coffee yang enak adalah metode pencucian.

Pencucian dilakukan setelah buah kopi pilihan dipetik. Bisa dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pulper bagi yang skalanya sedang-besar.

Di dalam mesin pulper atau pemisah biji, buah kopi akam dilepas bijinya dengan memanfaatkan ari. Lamanya proses ini tergantung dengan ketersediaan air, suhu dan hasil yang diinginkan.

3. Fermentasi
Setelah proses pencucian, biji kopi dapat difermentasi dalam waktu tertentu untuk menghasilkan nuansa rasa yang unik. Fermentasi yang tepat dapat memberikan kopi sentuhan fruity dan wine  yang nikmat.

4. Pengeringan
Setelah difermentasi, biji kopi kemudian dikeringkan dengan metode yang tepat, baik secara alami maupun menggunakan mesin pengering. Proses pengeringan yang tepat juga dapat mempengaruhi cita rasa akhir dari wine coffee.

5. Roasting
Proses roasting biji kopi merupakan langkah kunci dalam menghasilkan wine coffee yang enak. Roasting yang tepat akan menghasilkan karakteristik rasa buah-buahan dan anggur pada kopi.

6. Sangrai dan penyajian
Terakhir, penting untuk menyangrai kopi dengan cermat sesuai dengan preferensi rasa masing-masing. Wine coffee biasanya disajikan dengan metode seduh manual, seperti pour over atau french press untuk menikmati semua nuansa rasa yang dimiliki.

Dengan memperhatikan setiap tahap proses produksi, mulai dari pemilihan biji kopi hingga penyajian, para penikmat kopi dapat menghasilkan wine coffee yang enak dan memenuhi selera.

Dan yang perlu dipahami adalah bahwa sebutan wine coffee bagi kopi yang diproses melalui fermentasi ini tidak mengandung alkohol. 

Sangrai kopi dengan kematangan yang serempak mendukung kualitas kopi yang enak dan harum (dok foto: FB/Yanggi Achmad)
Sangrai kopi dengan kematangan yang serempak mendukung kualitas kopi yang enak dan harum (dok foto: FB/Yanggi Achmad)

Selamat menikmati wine coffee rasa fruitty dan wine yang bebas alkohol.

Referensi:
https://www.honestdocs.id/mengenal-kopi-fermentasi-atau-kopi-wine

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun