Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Siklus Hidup dan Kerugian Akibat Ulat Penggulung Daun Pisang

14 Oktober 2024   04:24 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:44 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulat penggulung daun pisang atau Skipper yang suka menggulung dan memakan daun pisang (dok foto: tokopertanian99.com)

Dan jadilah, daun pisang menjadi makanan empuknya sekaligus dijadikan sebagai rumah sementaranya. Dari luar, ulat ini tidak terlihat tetapi bersembunyi di dalam gulungan daun pisang.

Setelah tergulung, si ulat akan keluar dan membuat gulungan baru. Dalam serangan yang parah, lembaran daun pisang bisa tinggal tulang-tulangnya saja.

Masa menjadi ulat ini hanya selama 30 hari. Setelah itu, akan membuat diri menjadi kepompomg yaitu fase tidak makan dan hanya berdiam diri di dalam gulungan daun pisang.

Masa menjadi kepompong berlangsung selama 10 hari saja, kemudian berubah wujud menjadi kupu kupu muda yang terbang keluar, mencari 'kenikmatan' baru. 

Kupu kupu muda ini kemudian berkembang menjadi kupu-kupu dewasa lalu kembali bertelur jika sudah waktunya untuk bertelur. Demikian siklus alamnya akan terulang kembali, dari kupu kupu dewasa - telur - ulat - kepompong - kupu kupu muda dan dewasa.

Kupu kupu dewasa Erionoto thrax sedang kawin (dok foto: nsectiara.blogspot.com)
Kupu kupu dewasa Erionoto thrax sedang kawin (dok foto: nsectiara.blogspot.com)

Kerugian akibat serangan ulat penggulung daun pisang

Secara alami, serangan hama penggulung daun dapat menghambat pertumbuhan tanaman pisang. Serangan ulat yang parah, bisa mengurangi proses fotosintesis sebab hampir semua daun pisang dimakan oleh ulat.

Proses fotosintesis yang terhambat, berakibat pula pada buah pisang. Ukurannya menjadi kecil-kecil sehingga secara ekonomis sangat merugikan petani.

Di samping berdampak pada buah pisang dengan ukuran dan bobot yang kecil, salah satu dampak besar dari serangan si Skipper ini adalah menurunnya pemanfaatan daun pisang.

Padahal, manfaat utama daun pisang adalah digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional, seperti lemper, ketupat, lontong, nasi bakar, dan tatakan nasi tumpeng. 

Kelebihan dari daun pisang sebagai pembungkus makanan adalah memberikan aroma khas dan membantu menjaga kelembapan serta kesegaran makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun