Pencari kerja mana sih yang tidak senang ketika dipanggil untuk wawancara atau mengikuti proses seleksi lanjutan untuk mengisi lowongan kerja yang ada?
Kadang, saking senangnya maka pencari kerja kemudian kurang teliti terkait kebenaran informasi yang disampaikan. Tidak lagi melihat secara detail sumber informasinya darimana dan tidak melakukan cross check lagi.Â
Nah, kurang hati-hatinya pencari kerja ini menjadi 'pintu masuk' penipu pembuatan lowongan kerja (loker) untuk mendapatkan keuntungan dari sasaran yang diincarnya.
Ada yang tanpa sadar masuk dalam jebakan spider atau batman. Kalau sudah demikian, si penipu tinggal mengolah yang bersangkutan.Â
Korban penipuan biasanya baru sadar setelah menderita kerugian, misalnya mentransfer sejumlah uang tertentu kepada rekening penipu.
Modus Penipuan
Merujuk laman kompas.com, modus penipuan lowongan kerja semakin marak terjadi di era digital ini. Beberapa modus penipuan yang sering terjadi melalui lowongan kerja adalah:
1. Pembayaran fee atau biaya tersembunyi
Permintaan untuk membayar biaya administrasi atau biaya untuk mengikuti training yang diadakan oleh perekrut.Â
Modus lainnya, memanggil calon pekerja untuk diwawancarai di tempat yang jauh. Penipu yang sudah terbiasa ini seringkali meminta agar calon pekerja mengirimkan sejumlah uang tertentu untuk diurus perjalanannya.
Penipu akan menentukan lokasi wawancara atau pertemuan. Mereka berusaha meyakinkan calon korban untuk mengirimkan sejumlah uang terlebih dahulu dan nantinya akan diganti oleh 'perusahaan' penipu.