Apabila kita mengambil jumlah pengunjung paling sedikit, yaitu 7 orang per hari maka pemghasilan kotor perharinya adalah Rp105.000,00.
Dalam sebulan, jika usahanya dibuka setiap hari, maka Alvarez mampu meraup cuan sebanyak lebih kurang Rp3.150.000,00.
Setelah dipotong berbagai biaya seperti membeli pulsa listrik, alat cukur yang habis pakai seperti silet, dan mengganti sisir dan alat pangkas, maka Alvarez bisa mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp 2.000.000,00 per bulan.
Selain Alvarez, ada seorang sahabat yang menjadi tukang pangkas di sini. Mereka berdua saling bergantian, menyesuaikan jadwal pangkas rambut dengan jadwal kuliah.
Alvarez mengaku, usaha ini tidak mengganggu jadwal kuliah mereka. Buktinya, bisa lulus tepat waktu dengan IPK di atas 3. Usaha ini juga tidak mengganggu anggota keluarga lain dan lingkungan sekitar.
Peralatan usaha pangkas rambut
Pangkas rambut ala Alvarez ini tidak sama dengan barbershop atau salon yang memiliki beberapa layanan lebih bervariasi.Â
"Beta hanya pangkas rambut sa kaka", kata Alvarez. "Kalau merapikan kumis atau jenggot ya sudah termasuk dalam biaya pangkas rambut jika ada yang minta".
Demikian Alvarez menjelaskan cara kerjanya. Sederhana, tetapi ramah dan sopan. Juga mengikuti keinginan orang yang minta rambutnya dipangkas.
Dari pengamatan dan ngobrol ringan dengan Alvarez, alat-alatnya pun tidak banyak. Berikut ini daftar peralatan untuk memulai usaha pangkas rambut.
- Gunting rambut
- Alat cukur
- Kuas pembersih sisa rambut
- Kain dan handuk
- Pisau cukur dan kuas cukur
- Bedak dan tempatnya
- Semprotan air
- Kursi pangkas
- Cermin besar.
Harga alat-alat tersebut juga tidak terlalu mahal. Bisa dibeli secara online. Namun menurut Alvarez, perlu dicek terlebih dahulu untuk mendapatkan alat yang berkualitas.