Jenis tanaman obat ini tidak tinggi, kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip dan jumlahnya selalu genap. Di setiap tangkai, terdapat daun majemuk dengan ukuran kecil dan bentuknya bulat telur.
Merujuk artikel yang ditayangkan pada kompas.com, meniran telah lama dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional yang diwariskan secara turun-temurun di Indonesia.
Meniran, terutama daunnya memiliki khasiat sebagai berikut:
- mengatasi kerusakan hati
- dapat menurunkan kadar gula
- mengatasi kencing batu
- mencegah infeksi virus
- mencegah malaria
- mengatasi perumbuhan sel kanker
- mengatasi bisul.
Adapun kandungan yang dimiliki oleh meniran diantaranya filantin, hipofilantin, damar, kalium, tanin, polifenol, beberapa mineral, dan yodium.
Secara tradisional, cara mengkonsumsi meniran untuk obat penyakit dalam adalah direbus lalu diminum. Sedangkan untuk obat luar seperti bisul dapat dilumatkan, lalu dibalur pada sekitar luka.
Saat ini, meniran sudah tersedia dalam bentuk tablet suplemen dan teh, lengkap dengan petunjuk memanfaatkannya.
Akan tetapi tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ingin mengkonsumsi obat herbal ini sehingga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya efek samping.
2. Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata konon berasal dari Sri Lankan dan India. Bentuk daunnya panjang dan ujungnya aga runcing.
Bagian yang sering dimanfaatkan adalah batang dan daunnya, terutama untuk jamu. Rasanya, pahit sekali.Â
Meskipun memiliki rasa yang sangat pahit, jamu sambiloto selalu hadir terutama dibawa oleh mbak-mbak penjual jamu gendong sebab diyakini ada manfaatnya untuk kesehatan.