Selalu ada tumbuhan liar yang tumbuh dan berkembang di samping tanaman. Bahkan, tumbuhan liar ini menjadi kompetitor super dan mengalahkan tanaman.
Tumbuhan liar tersebut harus disingkirkan dari tanaman sekitar sehingga tidak mengganggu tanaman kesayangan. Sebab, nutrisi atau zat hara akan lebih banyak diambil oleh gulma tanaman ini.
Akan tetapi tidak semua tumbuhan liar itu benar-benar tidak ada manfaatnya. Mereka pun bisa tumbuh 'damai' bersama tanaman kesayangan Anda.Â
Dalam artikel ini, ada 3 tumbuhan liar yang hendak ditampilkan. Selain karena sering tumbuh subur bersama dengan tanaman, manfaatnya pun banyak sekali.
Tumbuhan liar dimaksud adalah meniran, sambiloto, dan balakacida. Ketiga tumbuhan liar ini tak hanya bisa hidup akur bersama tanaman kesayangan, namun memiliki sejumlah manfaat.
1. Meniran
Ada 2 jenis meniran, yaitu hijau (Phyllantus niruri) dan meniran merah (Phyllantus urinaria). Tumbuhan liar yang bermanfaat ini tumbuh dimana saja, asal ada tempat yang sesuai untuknya.
Meniran bisa ditemukan di kebun, di halamana rumah, atau di pot-pot yang menyelinap dan tumbuh subur di antara tanaman kesayangan Anda.
Meskipun sering tumbuh liar, tumbuhan Phyllantus sp. ini sudah dimasukkan ke dalam daftar tanaman obat keluarga (toga) penting.
Meniran termasuk tanaman herba yang tumbuh tegak. Memiliki batang yang tidak bergetah, berbentu bulat, dan memiliki percabangan. Ada yang berwarna merah dan hijau.
Jenis tanaman obat ini tidak tinggi, kurang dari 50 cm. Mempunyai daun yang bersirip dan jumlahnya selalu genap. Di setiap tangkai, terdapat daun majemuk dengan ukuran kecil dan bentuknya bulat telur.
Merujuk artikel yang ditayangkan pada kompas.com, meniran telah lama dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional yang diwariskan secara turun-temurun di Indonesia.
Meniran, terutama daunnya memiliki khasiat sebagai berikut:
- mengatasi kerusakan hati
- dapat menurunkan kadar gula
- mengatasi kencing batu
- mencegah infeksi virus
- mencegah malaria
- mengatasi perumbuhan sel kanker
- mengatasi bisul.
Adapun kandungan yang dimiliki oleh meniran diantaranya filantin, hipofilantin, damar, kalium, tanin, polifenol, beberapa mineral, dan yodium.
Secara tradisional, cara mengkonsumsi meniran untuk obat penyakit dalam adalah direbus lalu diminum. Sedangkan untuk obat luar seperti bisul dapat dilumatkan, lalu dibalur pada sekitar luka.
Saat ini, meniran sudah tersedia dalam bentuk tablet suplemen dan teh, lengkap dengan petunjuk memanfaatkannya.
Akan tetapi tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ingin mengkonsumsi obat herbal ini sehingga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya efek samping.
2. Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata konon berasal dari Sri Lankan dan India. Bentuk daunnya panjang dan ujungnya aga runcing.
Bagian yang sering dimanfaatkan adalah batang dan daunnya, terutama untuk jamu. Rasanya, pahit sekali.Â
Meskipun memiliki rasa yang sangat pahit, jamu sambiloto selalu hadir terutama dibawa oleh mbak-mbak penjual jamu gendong sebab diyakini ada manfaatnya untuk kesehatan.
Berikut ini 9 manfaat tumbuhan sambiloto seperti dirilis dalam halodoc.com.
- membantu meringankan flu
- meningkatkan kekebalan tubuh
- meringankan demam
- meredakan inflamasi
- menurunkan tekanan darah
- menurunkan kadar gula
- menghambat pertumbuhan sel kanker
- menjaga kesehatan organ hati
- menjaga kesehatan kulit.
Sambiloto mengandung andrografolid, yaitu senyawa yang bersifat analgesik, antioksidan, antikanker, dan antidiabeters.Â
Kandungan lainnya adalah tanin (polifenol), flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan, dan terpenoid yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antikanker.
Ada juga kandungan saponin. Senyawa ini bersifat antioksidan, antimikroba, antivirus, dan antikanker.
3. Balakacida
Balakacida atau Chromolaena odorata merupakan gulma yang sudah tersebar secara merata di seluruh Indonesia. Tak hanya tumbuh subur di daerah kering dan pegunungan tetapi mampu berkembang biak di lahan basah seperti rawa-rawa.
Di Pulau Timor, Balakacida dikenal dengan nama sufmuti (bunga putih) karena bunganya berwarna putih dan mekar secara serempak.Â
Kehadiran tumbuhan liar ini sangat menyulitkamn petani dan juga peternak. Sebab batang-batang balakacida yang sudah mengering bisa melukai para peternak ketika mencarai sapi di padang sabana.
Sekalipun dianggap gulma, balakacida sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan utama pupuk organik. Daun tumbuhan ini sangat menyuburkan tanaman.
Selain itu, balakacida memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Seperti yang dirilis dalam hellosehat.com, daun Balakacida mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan steroid.Â
Balakacida juga kaya akan berbagai mineral, diantaranya magnesium, kalsium, kalium, fosfat, zat besi, dan zink yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi keluhan kesehatan.
Setidaknya terdapat 7 manfaat dari mengkonsumsi olahan daun Balakacida versi hellosehat.com.
- mengendalikan gula darah
- mencegah diare
- menurunkan risiko malaria
- mengurangi tukak lambung
- mengurangi rasa nyeri
- mempercepat proses penyembuhan luka
- menjaga kesehatan jantung.
Meskipun banyak manfaatnya, balakacida juga memiliki efek samping. Bisa beracun bagi ternak yang memakannya dan menimbulkan alergi kulit dan asma pada orang yang peka.
Kerugian lain dari kehadiran balakacida di sekitar adalah mengurangi hasil perkebunan, menjadi sarang hama dan penyakit serta areal yang ditumbuhi populasi balakacida mudah terbakar di musim kemarau.
Referensi:
https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/27/083000365/7-khasiat-daun-meniran-untuk-kesehatan-apa-saja-
https://www.halodoc.com/artikel/9-manfaat-rutin-mengonsumsi-sambiloto-bagi-kesehatan-tubuh
https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/daun-balakacida/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI