Fat Man dijatuhkan oleh pesawat pengebom B-29 Bockscar dan menewaskan puluhan ribu hingga ratusan ribu penduduk tak berdosa.
Efek kedua bom ini masih terus berlanjut beberapa bulan kemudian. Banyak yang menderita lalu tewas karena efek luka bakar, radiasa dan efek lain disertai penderitaan kekurangan gizi.
Bom Hiroshima dan Nagasaki ini kemudian mengakhiri perang dunai kedua, termasuk membuat Jepang bertekuk lutut tanpa syarat kepada Sekutu.
Drama Penculikan Rengasdengklok
Peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu ini kemudian disiarkan dimana-mana melalui radio pada tanggal 15 Agustsu 1945.
Meskipun telah bertekuk lutut pada Sekutu, Jepang masih tetap menyembunyikan kekalahannya kepada para tokoh pergerakan Indonesia waktu itu.
Namun Sutan Syahrir yang mengetahui peristiwa ini memberitahukannya kepada Caherul Saleh selaku pemimpin golongan muda.Â
Berdasarkan informasi ini, golongan muda yang bukan sekedar local heroes ini pun melakukan rapat di  Pegangsaan Timur Jakarta guna membahas percepattan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Keputusan penting dalam rapat golonga muda adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus segera dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945.
Kelompok Chaerul Saleh cs juga menginginkan agar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Seokarno dan Hatta, tak perlu menunggu dari Jepang atau PPKI.Â
Golonga muda lalu mengutus Wikana dan Darwis menemui Soekarno dan Hatta, mendesak kedua tokoh ini untuk segera mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.