Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945.  Di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta (sekarang tugu Proklamasi) Soekarno  didampingi  Hatta  dengan lantang membacakan naskah proklamasi.
Akan tetapi, sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, ada sejumlah peristiwa penting yang mendahuluinya dan diakui sebagai faktor-faktor yang mempercepat proklamasi.
Salah satu kejadian penting tersebut adalah Peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945.Â
Peristiwa Rengasdengklok digambarkan sebagai puncak perbedaan pendapat antara golongan tua seperti Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo dengan golonga muda yang dipimpin oleh Chaerul Saleh.
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
Kekalahan Jepang kepada sekutu dimana-mana, terutama akibat bombardir Kota Hiroshima (6 Agustus 1945) .
disusul pula bom Kota Nagasaki (9 Agustus 1945), membuat Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
Bom atom pertama kali dijatuhkan oleh salah satu negara sekutu Amerika Serikat di Kota Hiroshima dan meluluhlantakkan kotanya.Â
Bom ini dinamakan Little Boy. Bahan fisilnya dari Uranium-235 yang daya ledaknya mampu menghancurkan sebagian besar kota Hiroshima.
Si Little boy ini dijatuhkan dari udara oleh pesawat pengebom milik Amerika Serikat B-29 Enola Gay dan  menewaskan sekurangnya 129.000 jiwa dan masih meninggalkan bekas trauma bagi warga kota Hiroshima hingga kini.
Bom kedua pun menyusul selang 3 hari kemudian yaitu tanggal 9 Agustus 1945. Kota Nagasaki merupakan sasaran bom "Fat Man".Â
Adapun bom Fat Man ini menggunakan bahan fisil Plutonium-239 dan memiliki daya ledak yang lebih besar dari Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima.
Fat Man dijatuhkan oleh pesawat pengebom B-29 Bockscar dan menewaskan puluhan ribu hingga ratusan ribu penduduk tak berdosa.
Efek kedua bom ini masih terus berlanjut beberapa bulan kemudian. Banyak yang menderita lalu tewas karena efek luka bakar, radiasa dan efek lain disertai penderitaan kekurangan gizi.
Bom Hiroshima dan Nagasaki ini kemudian mengakhiri perang dunai kedua, termasuk membuat Jepang bertekuk lutut tanpa syarat kepada Sekutu.
Drama Penculikan Rengasdengklok
Peristiwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu ini kemudian disiarkan dimana-mana melalui radio pada tanggal 15 Agustsu 1945.
Meskipun telah bertekuk lutut pada Sekutu, Jepang masih tetap menyembunyikan kekalahannya kepada para tokoh pergerakan Indonesia waktu itu.
Namun Sutan Syahrir yang mengetahui peristiwa ini memberitahukannya kepada Caherul Saleh selaku pemimpin golongan muda.Â
Berdasarkan informasi ini, golongan muda yang bukan sekedar local heroes ini pun melakukan rapat di  Pegangsaan Timur Jakarta guna membahas percepattan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Keputusan penting dalam rapat golonga muda adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus segera dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945.
Kelompok Chaerul Saleh cs juga menginginkan agar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Seokarno dan Hatta, tak perlu menunggu dari Jepang atau PPKI.Â
Golonga muda lalu mengutus Wikana dan Darwis menemui Soekarno dan Hatta, mendesak kedua tokoh ini untuk segera mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Meskipun didesak, Â Soekarno dan Hatta menolak dengan alasan harus dirundingkan terlebih dahulu dengan PPKI yang bertanggung jawab untuk menyiapkan proses kemerdekaan Indonesia waktu itu.
Wikana dan Darwis lalu kembali menemui golongan muda, lalu mereka melakukan rapat kedua di Jalan Cikini nomor 71, Jakarta. Keputusannya, Soekarno dan Hatta harus diamankan ke Rengasdengklok agar tidak terepengaruh oleh Jepang.
Sebenarnya, Â ada rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945 namun tidak jadi dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta sebagai pimpinan tidak muncul karena telah diamankan ke Rengasdengklok oleh golongan muda.
Salah satu tokoh golongan muda bernama Wikana memberitahukan kepada Ahmad Soebardjo mengenai posisi Soekarno dan Hatta yang sementara 'diamankan' di Rengasdengklok.
Ahmad Soebardjo melakukan perundingan dengan golongan muda dan setelah ada kesepakatan bahwa proklamasi akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, barulah Soekarno dan Hatta dibawa kembali ke Jakarta pada malam harinya,
Keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945,  di Jalan Pegangsaan  Timur Nomor 56 Jakarta, Soekarno dan Hatta pun memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 WIB.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pun dipercepat, tanpa menunggu perundingan dengan PPKI atau restu dari Jepang yang telah kalah perang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, merupakan puncak perjuangan berabad-abad dari seluruh rakyat Indonesia melawan penjajahan bangsa lain.
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-79, 17 Agusttus1945-17 Agustus 2024.
Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!!!
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2024/03/17/120000079/latar-belakang-terjadinya-peristiwa-rengasdengklok?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Sekutu_dalam_Perang_Dunia_II
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H